Selasa, 30/04/2024 - 03:29 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Rumah PM Sri Lanka Mahinda Rajapaksa Dilaporkan Dibakar Meski Sudah Mundur

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH – Perdana Menteri Sri Lanka Mahinda Rajapaksa mengundurkan diri beberapa jam setelah terjadi bentrokan di jalan-jalan di kota Colombo ketika pendukung partai pemerintah menyerang kamp anti pemerintah.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Pengunduran diri PM Rajapaksa dilakukan untuk membuka jalan bagi pembentukan pemerintahan baru demi menyelesaikan krisis ekonomi terburuk yang dialami negeri tersebut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Namun, para pengunjuk rasa menuntut Presiden Gotabaya Rajapaksa yang adalah adik dari Mahinda Rajapaksa untuk mengundurkan diri juga.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Rekaman yang beredar dari media lokal menunjukkan rumah warisan milik keluarga Rajapaksa yang terletak di kota Hambantota di bagian selatan negara tersebut, terbakar.

ADVERTISEMENTS

Laporan adanya serangan terhadap rumah dan kantor politisi lain juga terjadi.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Keterangan dari sumber kepolisian kepada kantor berita Reuters menyebut, anggota parlemen dari partai pemerintah Amarakeerthi Athukorala meninggal setelah bentrokan dengan pengunjuk rasa anti pemerintah di kota Nittambuwa, tidak jauh dari ibu kota Colombo.

Menurut sumber tersebut, sedikitnya tiga orang mengalami luka-luka dan keadaan masih tegang di kawasan tersebut dengan belasan pengunjuk rasa masih berada di sana.

Jam malam secara nasional sudah diberlakukan di Sri Lanka, selain juga keadaan darurat yang diumumkan oleh Presiden Gotabaya  Rajapaksa minggu lalu di tengah meningkatnya gelombang protes di sana.

Berita Lainnya:
Presiden Abbas Khawatir Israel akan Usir Warganya di Tepi Barat Setelah Perang Berakhir

Negara kepulauan dengan penduduk 22 juta jiwa tersebut sedang mengalami krisis ekonomi parah dengan pemadaman listrik yang berkepanjangan, dan juga kurangnya bahan kebutuhan pokok seperti BBM, minyak goreng dan obat-obatan.

Sementara itu, cadangan mata uang asing yang bisa digunakan pemerintah Sri Lanka sekarang hanya tinggal $50 juta (sekitar Rp750 miliar).

Selama beberapa pekan terakhir, warga Sri Lanka sudah turun ke jalan untuk berunjuk rasa yang sebagian besar bersifat damai, menuntut PM  Mahinda Rajapaksa dan Presiden Gotabaya Rajapaksa mundur,

Warga merayakan mundurnya PM Rajapaksa

Dalam surat pengunduran diri, PM Mahinda Rajapaksa mengatakan bahwa dia mundur untuk membantu pembentukan pemerintahan sementara yang bersatu.

“Pihak-pihak yang berkepentingan sudah mengatakan bahwa solusi terbaik bagi krisis saat ini adalah pembentukan pemerintahan sementara yang berasal dari semua partai yang ada,” bunyi surat tersebut.

“Karenanya saya meminta pengunduran diri, sehingga langkah berikutnya bisa diambil sesuai dengan konstitusi.”

Juru bicara pemerintah Nalaka Godahewa mengatakan seluruh anggota kabinet juga mengundurkan diri.

“Sekarang Presiden akan mengundang partai politik untuk membantu pemerintahan persatuan nasional,” katanya kepada Reuters.

“Presiden akan bertemu dengan partai politik opososi, independen dan kami berharap pemerintahan baru akan terbentuk dalam beberapa hari mendatang.”

Berita Lainnya:
Pekerja Kemanusiaan Belgia Tewas dalam Pengeboman di Rafah

A Sri Lankan man reacts to tear gas as he walks past a fireImage: Pihak berwenang sudah mengerahkan militer bersenjata lengkap turun ke jalan-jalan di Colombo. AP

Di jalan-jalan di kota Colombo suasana masih tegang namun ada ungkapan kegembiraan saat mobil yang membawa bendera nasional sambil membunyikan klakson melalui garis pantai kota tersebut melintas.

Di luar kediaman Perdana Menteri, Osha De Silva adalah salah satu pengunjuk rasa dari ratusan orang yang merayakan pengunduran diri perdana menteri namun perempuan tersebut juga menginginkan Presiden Gotabaya juga mundur.

“Rezim Rajapaksa penuh dengan korupsi,” katanya sambil memegang bendera nasional dengan kedua tangannya.

‘Gota pulanglah’: presiden didesak mundur

Pengunduran diri PM terjadi di hari yang penuh keributan dan kekerasan, saat pendukung dan mereka yang anti pemerintah bentrok untuk pertama kalinya sejak gelombang unjuk rasa dimulai di akhir Maret lalu.

Menurut saksi mata kepada Reuters, beberapa orang membajak sebuah bis yang digunakan untuk membawa pendukung pemerintah, dan merupakan salah satu dari beberapa insiden yang dilaporkan terjadi di Colombo.

Media melaporkan bahwa pendukung pemerintah mendapat serangan sedikitnya di empat lokasi di saat mereka kembali dari Colombo.

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi