“Seorang pejabat sekolah melaporkan bahwa pemuda yang sangat bermasalah ini (Gendron) telah membuat pernyataan yang menunjukkan bahwa dia ingin melakukan penembakan, baik pada saat upacara kelulusan atau beberapa saat setelahnya,” kata seorang pejabat pemerintah yang mengetahui kasus tersebut kepada surat kabar The Buffalo News seperti dikutip dari laman Nation World News, Ahad (15/5/2022).
Pejabat setempat mengungkap, Gendron mengenakan pelindung tubuh dan pakaian bergaya militer kemudian melepaskan tembakan di Tops Friendly Market yang ada di lingkungan yang didominasi oleh orang berkulit hitam pada Sabtu sore. Remaja ini kemudian melakukan penembakan yang membunuh 10 orang dan melukai tiga lainnya.
Total korban penembakan Gendron sebanyak 13 orang, 11 di antaranya berkulit hitam.
Senapan semi otomatis yang digunakan Gendron untuk melakukan pembantaian tersebut memiliki tulisan ‘n-word’ di larasnya, bersamaan dengan nomor 14.
Sumber: Republika