Kamis, 02/05/2024 - 18:52 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Studi Temukan Cara Sel Kanker Menyebar ke Organ Tubuh Lain tanpa Terdeteksi

ADVERTISEMENTS

Sel kanker yang menyebar ke organ tubuh lain bisa menyebabkan metastatik fatal.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Studi baru telah menemukan bagaimana kanker payudara stadium awal menyebar ke organ lain tanpa terdeteksi, yang dapat menyebabkan kanker metastatik fatal pada beberapa wanita beberapa tahun kemudian. Studi itu dipimpin Maria Soledad Sosa, seorang profesor di Institut Kanker Tisch Mount Sinai di New Kota York.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Sosa mengatakan bahkan sebelum tumor kanker payudara terdeteksi, sel-sel yang belum ganas dapat menyebar ke organ lain di mana mereka tertidur dan tidak bereplikasi. Gen NR2F1 biasanya mencegah sel-sel pra-ganas menyebar ke bagian lain dari tubuh.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Sosa dan tim ilmuwan menemukan bahwa gen kanker, HER2, menekan gen NR2F1, memungkinkan sel prakanker untuk pindah ke organ tubuh lain di mana mereka bisa menjadi kanker.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


“Bukti menunjukkan bahwa bahkan sebelum tumor primer terdeteksi, Anda dapat memiliki sel yang menyebar juga ke organ sekunder dan pada akhirnya dapat membentuk metastasis. Paru-paru, tulang dan otak adalah tempat umum bagi kanker payudara untuk bermetastasis atau menyebar,” kata Sosa seperti dilansir dari CNBC, Senin (16/5/2022).

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Ribuan Warga Padati Nobar Indonesia VS Uzbekistan U-23 di Markas PMI Banda Aceh


Penelitian tim diterbitkan di jurnal Cancer Research peer-review. Studi laboratorium dilakukan dengan menggunakan sampel dari bentuk awal kanker payudara yang dikenal sebagai ductal carcinoma in situ atau DCIS, serta lesi kanker dari tikus.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Prof Sosa mengatakan, memahami mekanisme yang memungkinkan sel-sel pra-ganas menyebar ke seluruh tubuh suatu hari nanti dapat membantu menentukan wanita mana yang berisiko lebih tinggi untuk kambuhnya kanker payudara. Jika seorang pasien menunjukkan tingkat NR2F1 yang rendah, itu bisa menjadi tanda bahwa sel-sel kanker yang tidak aktif menyebar di dalam tubuh di mana mereka dapat diaktifkan kembali nanti dan menyebabkan penyakit.


Temuan penelitian bisa berpengaruh pada bagaimana wanita yang didiagnosa dengan DCIS di treatment. DCIS adalah pertumbuhan sel abnormal pada lapisan saluran ASI yang belum berkembang menjadi tumor ganas. DCIS secara tradisional dianggap non-invasif, artinya sel-sel abnormal belum menyebar. Namun, penelitian oleh tim Sosa dan lainnya menantang gagasan itu.

Berita Lainnya:
Ketua TP PKK Aceh Serahkan Rumah Bantuan DWP untuk Nek Salamah


Menurut American Cancer Society, lebih dari 51 ribu wanita di AS akan didiagnosis dengan DCIS tahun ini. Banyak wanita yang didiagnosis dengan DCIS menjalani operasi atau radiasi atau keduanya. Namun, wanita yang didiagnosis dengan DCIS yang menjalani perawatan ini masih memiliki sekitar 3 persen kemungkinan meninggal akibat kanker payudara 20 tahun setelah diagnosis mereka.


Lebih dari 150 wanita dalam penelitian yang payudaranya diangkat masih meninggal karena kanker, yang berarti penyakit kemungkinan telah menyebar pada saat terdeteksi. Para ilmuwan menyimpulkan bahwa klasifikasi DCIS sebagai non-invasif harus dipertimbangkan kembali, memperingatkan bahwa beberapa kasus karsinoma memiliki potensi yang melekat untuk penyebaran jauh ke bagian lain dari tubuh.


“Meskipun mereka melakukan operasi DCIS atau kadang-kadang diobati dengan radioterapi, angka kematiannya tidak berubah. Tapi masalahnya adalah sel-sel abnormal menyebar dari karsinoma,” kata Sosa.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi