Jumat, 26/04/2024 - 21:05 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Bupati Langkat Bantah Miliki Tujuh Satwa Dilindungi

ADVERTISEMENTS

Hewan langka menurut Bupati Langkat adalah titipan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Tersangka Korupsi Bupati Langkat nonaktif, Terbit Rencana Perangin-angin (TRP) membantah memiliki dan memelihara tujuh satwa dilindungi. Tersangka penerima suap proyek di Kabupaten Langkat itu mengaku bahwa ketujuh hewan tersebut merupakan titipan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Demi Tuhan itu titipan. Satwa langka itu saya tidak ada memeliharanya karena dititipkan,” kata Terbit Rencana Perangin-angin usai diperiksa Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PNS KLHK) di Gedung Merah Putih KPK, Selasa (17/5/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Dia mengaku tidak mengetahui bahwa hewan yang berada di rumahnya itu merupakan jenis satwa langka dan dilindungi Undang-undang. Dia mengatakan, dirinya bakal menanyakan kelengkapan surat kepemilikan hewan kepada penitip jika mengetahui itu merupakan satwa langka.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Ajukan Kasasi, KPK Incar Aset Hasil Transaksi Rafael Alun dan Anak Bos Mayapada


Meski demikian, dua juga enggan mengungkapkan sosok yang menitipkan hewan langka dan dilindungi tersebut. Dia hanya mengatakan sudah menyampaikan siapa pihak tersebut pada penyidik dari KLHK.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


“Yang menitipkan itu ada tadi saya sudah jelaskan kepada pihak pemeriksa bahwa yang menitipkan itu sesuai dengan yang saya laporkan tadi,” katanya.


Penyidik KLHK yang memeriksa Terbit Rencana juga tidak banyak mengeluarkan pernyataan usai memintai keterangan terhadap tersangka suap tersebut. Dia hanya mengatakan bahwa pemeriksaan terbit berkenaan dengan hewan dilindungi tersebut.


“Iya (terkait satwa). Intinya cuma, saya hanya memeriksa sebagai saksi dulu,” katanya.

Berita Lainnya:
Pakar Hukum Puji Kemampuan Penyidik Kejagung Telusuri Aset Korupsi


Sebelumnya, penemuan satwa dilindungi itu didapati saat KPK menggeledah rumah tersangka Terbit Rencana di Kabupaten Langkat pada Selasa (25/1/2022) lalu. Penggeledahan dilakukan sebagai buntut dari OTT KPK terhadap Terbit Rencana.


Dalam penggeledahan itu, KPK juga menemukan kerangkeng berisi manusia selain hewan dilindungi. Sementara, Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang turun ke lokasi mengkonfirmasi setidaknya ada tujuh satwa dilindungi yang berada di rumah tersebut.


BKSDA kemudian menyita ketujuh satwa dilindungi tersebut. Adapun, sejumlah satwa tersebut yakni satu ekor orang utan Sumatera, satu ekor Monyet Hitam Sulawesi, satu Elang Brontok, dua ekor Jalak Bali dan dua ekor Burung Beo.


 


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi