Kamis, 02/05/2024 - 15:49 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Pengidap Diabetes Harus Hati-Hati, Buah dan Sayur Ini Mengandung Indeks Glikemik Tinggi

ADVERTISEMENTS

Sayuran dan buah tertentu ada yang indeks glikemiknya tinggi.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Diet memang dapat meniru efek insulin dengan memperlambat kenaikan gula darah pada pengidap diabetes, tetapi ada beberapa buah yang diam-diam menghadirkan risiko kesehatan. Selain buah, sayuran juga ada yang mesti hati-hati ketika dikonsumsi diabetesi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Sayuran merupakan makanan pokok yang sehat dan seimbang, jadi jangan pernah berhenti mengonsumsinya. Akan tetapi ada baiknya mengurangi asupan jenis sayuran tertentu.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Sayuran terlarang adalah sayuran yang berperingkat tinggi pada indeks glikemik, yang memberi peringkat makanan tergantung pada tingkat di mana tubuh memecahnya untuk membentuk glukosa (gula darah).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

“Makanan indeks glikemik tinggi terurai dengan sangat cepat hingga menyebabkan kadar glukosa darah meningkat tajam,” tulis Diabetes.co.uk.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Sayuran yang indeks glikemiknya tinggi antara lain wortel, kentang, parsnip, bit, dan jagung manis. Diabetes.co.uk mengungkapkan, buah yang indeks glikemiknya rendah, yakni beri, plum, kiwi, dan jeruk bali.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Dirlantas Polda Aceh Pastikan Mudik Gratis Berjalan Aman

Risiko yang ditimbulkan oleh makanan dengan indeks glikemik tinggi tidak berhenti pada lonjakan gula darah. Seperti yang dijelaskan oleh Diabetes.co.uk, bagi mereka yang memproduksi insulin sendiri, makanan berindeks glikemik tinggi dapat memaksa tubuh untuk mencoba memproduksi lonjakan insulin.

Hal itu untuk melawan karbohidrat yang bekerja cepat, dan konsekuensi umum dari lonjakan insulin yang dipaksakan adalah rasa lapar di dalam tubuh saat dua hingga tiga jam setelah mengonsumsinya. Ini dapat memicu pelaku diet ingin makan lebih banyak lagi.

“Bagi penderita diabetes, ini bisa sangat berbahaya karena kemampuan tubuh untuk mengontrol kadar glukosa darah berkurang atau tidak ada sama sekali,” tulis mereka.

Namun, gambarannya sedikit lebih rumit daripada sekadar mengklasifikasikan makanan sebagai berindeks glikemik tinggi dan rendah. Seperti yang dijelaskan Layanan Kesehatan Inggris (NHS), bahwa makanan dengan indeks glikemik tinggi belum tentu tidak sehat dan tidak semua makanan dengan indeks glikemik rendah itu sehat.

Berita Lainnya:
Aplikasi SPSE Pemerintah Aceh Alami Gangguan

Misalnya, semangka dan parsnip adalah makanan dengan indeks glikemik tinggi, sedangkan kue coklat memiliki nilai indeks glikemik yang lebih rendah. Demikian juga makanan yang mengandung atau dimasak dengan lemak dan protein memperlambat penyerapan karbohidrat, itu semua rendah indeks glikemiknya.

Keripik, misalnya, memiliki indeks glikemik lebih rendah daripada kentang yang dimasak tanpa lemak. Namun, keripik tinggi lemak dan harus dimakan dalam jumlah sedang.


“Jika kita hanya makan makanan dengan indeks glikemik rendah, diet kita mungkin tidak seimbang dan akan tinggi lemak,” kata NHS.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi