Kamis, 02/05/2024 - 12:22 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALPALESTINA

Tokoh Katolik Yerusalem Kecam Tindakan Israel di Pemakaman Abu Akleh

ADVERTISEMENTS

Israel secara brutal melanggar kebebasan beragama di wilayah Yerusalem.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 YERUSALEM — Tokoh senior Katolik Roma di Yerusalem, Monsignor Tomasz Grysa mengatakan Israel secara brutal melanggar kebebasan beragama di wilayah Yerusalem. Terutama setelah tindakan polisi kepada pelayat pada prosesi pemakaman jurnalis Palestina-Amerika Shireen Abu Akleh Jumat lalu. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Polisi memukuli orang-orang yang membawa peti mati Abu Akleh dari Rumah Sakit St. Joseph. Polisi pun menembakkan granat kejut ke arah kerumunan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Monsignor Tomasz Grysa yang merupakan perwakilan Vatikan di Yerusalem mengatakan, insiden itu melanggar kesepakatan 1993 antara Takhta Suci dan Israel yang menjunjung tinggi dan mematuhi hak asasi manusia atas kebebasan beragama. Dalam kasus ini, menurutnya, telah dilanggar secara brutal.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Denmark Tangkap Pria yang Ancam Ledakan Bandara 


Uskup Agung Pierbattista Pizzaballa, patriark Katolik Roma Yerusalem, menambahkan bahwa tindakan Israel merupakan pelanggaran berat. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


“Invasi Polisi Israel dan penggunaan kekuatan yang tidak proporsional, menyerang pelayat, memukul mereka dengan tongkat, menggunakan granat asap, menembakkan peluru karet, menakut-nakuti pasien rumah sakit adalah pelanggaran berat terhadap  norma dan peraturan internasional, termasuk hak asasi manusia untuk kebebasan beragama,” katanya. 

Berita Lainnya:
Kemungkinan 20 Jenazah Dikubur Hidup-Hidup di Kuburan Massal


Pernyataan itu muncul sebagai bagian dari serangkaian kecaman yang dibuat dalam konferensi pers di Rumah Sakit St. Joseph oleh para pemimpin 15 denominasi agama yang berbasis di kota itu.


Direktur rumah sakit, Jamil Koussa mengatakan, ia meyakini bahwa polisi menargetkan peti mati Abu Akleh, bukan hanya pelayat. Ini sebagai upaya untuk mengintimidasi dan menakut-nakuti para pelayat. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi