Senin, 20/05/2024 - 07:02 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pendapatan GoTo Melonjak 53 Persen, Kerugian Berkurang pada Awal 2022

Keputusan Gojek dan Tokopedia melakukan kolaborasi bisnis dengan membentuk PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terbukti efektif dalam memperkuat fundamental bisnis dan kinerja perseroan. Mereka pun berhasil mencatat lonjakan pada pendapatan serta mengurangi kerugian di awal tahun 2022.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

CEO Grup GoTo Andre Soelistyo menyatakan, sepanjang 2021 perusahaan secara konsisten menjalankan rencana bisnis dengan baik sehingga mampu menghasilkan pertumbuhan di setiap lini bisnis dan peningkatan margin secara keseluruhan.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

’’Pembentukan GoTo, dari kombinasi Gojek dan Tokopedia, menempatkan kami dalam posisi yang lebih baik lagi untuk melayani konsumen. Seiring dengan komitmen memperdalam integrasi bisnis, kami mampu meningkatkan efisiensi operasional, menghadirkan peluang bisnis dengan pendekatan multiplatform serta berinvestasi bagi pertumbuhan dan profitabilitas GoTo,” kata Andre, Selasa (31/5).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Tren penguatan bisnis GoTo sejatinya sudah terlihat sejak tahun lalu. Di tengah pemulihan ekonomi yang positif, pada tahun 2021 pendapatan bruto GoTo tumbuh 45 persen yoy mencapai Rp 17,1 triliun dari Rp 11,85 triliun, sehingga pendapatan bersih perseroan naik 9 persen menjadi Rp 5,30 triliun dari Rp 4,82 triliun. “Pada 2021, Gross Transaction Value (GTV) perusahaan menembus Rp 461,60 triliun, naik 40 persen dibandingkan dengan Rp 330,18 triliun di 2020,” imbuhnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Verrel Berharap Prabowo-Gibran Perhatikan Kemajuan Anak Muda

Dari jumlah GTV ini, kontribusi bisnis on-demand services (mobilitas, pesan-antar makanan dan bahan kebutuhan pokok, dan logistik) mencapai Rp 50,31 triliun, naik 25,21 persen dari Rp 40,18 triliun. Segmen e-commerce menyumbang transaksi senilai Rp 230,59 triliun, tumbuh 45,82 persen dari Rp 158,13 triliun.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

GTV sendiri, merupakan metrik operasional yang mencakup jumlah nilai transaksi dari on-demand services, jumlah nilai produk dan jasa yang tercatat di platform marketplace e-commerce, dan nilai pembayaran yang diproses via platform fintech, tapi tidak termasuk nilai transaksi antar entitas di perusahaan yang dieliminasi saat konsolidasi.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Sementara pilar financial technology (fintech) menyumbang transaksi GTV sebanyak Rp 214,91 triliun, melesat 80 persen dari sebelumnya Rp 119,52 triliun. Kenaikan GTV di ekosistem GoTo terus terjadi pada tahun ini. Hingga kuartal I-2022 angka GTV GoTo mencapai Rp 139,54 triliun, tumbuh 45,04 persen daripada Rp 96,21 triliun di kuartal I-2021.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Berdasarkan data GoTo, pada kuartal I-2022 pendapatan bruto perseroan naik 53 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 5,2 triliun. Sementara pada periode yang sama, pendapatan bersih mencapai Rp 1,5 triliun, naik 7,14 persen dari sebelumnya Rp 1,4 triliun.

ADVERTISEMENTS

Melonjaknya pendapatan itu sejalan dengan keberhasilan perseroan meningkatkan take rate dari 3,5 persen menjadi 3,7 persen, yang didorong oleh monetisasi pada segmen e-commerce dan on-demand yang lebih baik. Take rate adalah biaya yang dikenakan atas transaksi yang dilakukan di platform, hal ini menjadi salah satu sumber pemasukan bagi perusahaan berbasis teknologi.

ADVERTISEMENTS

Jika dibandingkan dengan angka take rate perusahaan sejenis, seperti Alibaba untuk bisnis e-commerce, Uber dan Grab untuk bisnis on demand, GoTo masih memiliki ruang yang cukup besar untuk meningkatkan kembali take rate ke depannya, sehingga hal ini dapat berdampak positif pada kenaikan pendapatan bruto dan menguatkan jalur menuju profitabilitas.

Berita Lainnya:
PKS-Golkar Resmi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Dampak positif kombinasi bisnis lainnya adalah monetisasi perusahaan yang lebih baik dan efisiensi bisnis yang semakin terlihat di kuartal I-2022. Indikasinya, kerugian perusahaan terus menurun yang tercermin dari rugi EBITDA turun 14 poin persentase menjadi Rp 5,4 triliun dibandingkan Rp 6,2 triliun di kuartal I-2021. (*)

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi