Sabtu, 27/04/2024 - 01:02 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Partai BJP India Instruksikan Anggotanya Berhati-Hati

ADVERTISEMENTS

BJP menginstruksikan para pejabatnya untuk berhati-hati ketika berbicara

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

NEW DELHI — Para pemimpin Bharatiya Janata Party (BJP) yang berkuasa di India telah menginstruksikan para pejabatnya untuk berhati-hati ketika berbicara tentang agama di platform publik. Seruan ini muncul setelah dua politikus BJP dipecat karena pernyataan yang menghina Nabi Muhammad, sehingga memicu protes dari negara-negara Muslim.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Kami tidak ingin pejabat partai berbicara dengan cara yang menyakiti sentimen agama dari komunitas mana pun. Mereka harus memastikan doktrin partai dibagikan dengan cara yang benar,” kata seorang pemimpin senior BJP dan menteri federal di New Delhi, dilansir Aljazirah, Kamis (9/6/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Dua pemimpin BJP mengatakan, instruksi lisan diberikan kepada lebih dari 30 pejabat senior dan beberapa menteri federal, yang berwenang untuk mengambil bagian dalam debat yang diselenggarakan oleh saluran berita India, yang sering disiarkan langsung ke jutaan pemirsa. BJP adalah partai politik terbesar di dunia, yang memiliki sekitar 110 juta anggota, terutama Hindu nasionalis. Sementara populasi Muslim di India mencapai 13 persen dari total 1,35 miliar penduduk.

ADVERTISEMENTS

Pekan lalu, BJP memecat juru bicaranya Nupur Sharma dan Naveen Kumar Jindal karena melontarkan pernyataan yang menghina Nabi Muhammad. Hal ini membuat negara-negara Muslim geram dan menuntut permintaan maaf dari pemerintah India. Sejumlah negara Muslim memanggil diplomat India untuk memprotes pernyataan anti-Islam yang dilontarkan politisi BJP dalam acara debat di televisi.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Buntut Serangan Iran, Biden Gerak Cepat Koordinasikan Respons Diplomatik

Qatar, Arab Saudi, Oman, Uni Emirat Arab, Indonesia, Afghanistan, Pakistan, dan Iran termasuk di antara negara-negara yang mengecam pernyataan politisi India tersebut. Selain itu, 57 anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengatakan, penghinaan itu muncul dalam konteks kebencian yang semakin intensif terhadap Islam di India dan pelecehan sistematis terhadap umat Islam.

Pada Rabu (8/6), Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian tiba di New Delhi untuk pembicaraan bilateral dengan India. Ini adalah kunjungan pertama oleh seorang menteri senior negara anggota OKI, setelah pernyataan politisi India yang menghina Nabi Muhammad. Iran telah memanggil utusan India di Teheran untuk mengajukan protesnya terhadap pernyataan anti-Islam yang dibuat oleh Sharma dan Jindal.

Sementara itu, polisi di negara bagian Uttar Pradesh, India utara, menangkap seorang pemimpin pemuda BJP karena mengunggah komentar anti-Muslim di media sosial. Harshit Srivastava ditangkap di Kota Kanpur menyusul ketegangan komunal pekan lalu, dalam aksi protes oleh umat Islam yang mengecam komentar kontroversial politisi BJP yang menghina Nabi Muhammad. Pengacara Srivastava tidak bersedia untuk memberikan komentar.

Berita Lainnya:
Indonesia Desak PBB Ambil Tindakan Cepat Turunkan Ketegangan di Timur Tengah

“Kami menangkap politisi lokal karena membuat pernyataan yang menghasut Muslim,” kata seorang pejabat polisi senior, Prashant Kumar.

Kumar menambahkan bahwa, setidaknya 50 orang ditahan menyusul ketegangan di Kanpur. Kerusuhan sporadis dilaporkan di wilayah lain di India atas komentar anti-Islam oleh politisi BJP.

Anggota kelompok Muslim di India mengatakan, ini adalah pertama kalinya para pemimpin asing yang berpengaruh menentang penghinaan yang dialami oleh komunitas minoritas Muslim. “Suara kami akhirnya didengar, hanya para pemimpin dunia yang dapat mendorong pemerintah (Perdana Menteri India Narendra) Modi dan partainya untuk mengubah sikap mereka terhadap Muslim,” kata Ali Asghar Mohammed, yang menjalankan kelompok hak sukarela untuk Muslim di kota Mumbai.

Di bawah pemerintahan Modi, Muslim India merasakan lebih banyak tekanan mulai dari kebebasan beribadah hingga mengenakan jilbab. Partai BJP membantah adanya peningkatan ketegangan komunal selama pemerintahan Modi. Aturan BJP telah mendorong kelompok-kelompok Hindu garis keras bertindak mempertahankan keyakinan mereka, sehingga memicu peningkatan sentimen anti-Muslim.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa, serangan terhadap anggota komunitas minoritas, termasuk pembunuhan, penyerangan, dan intimidasi terjadi di India sepanjang 2021. Sementara Kementerian Luar Negeri India mengatakan, pernyataan yang dilontarkan politisi BJP sama sekali tidak mencerminkan pandangan pemerintah.

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi