Kamis, 02/05/2024 - 03:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Kelompok Muslim Latin Buka Tempat Perlindungan Migran di Tijuana

ADVERTISEMENTS

Pusat tersebut menyediakan kebutuhan dasar bagi para pengungsi.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 TIJUANA — Setelah bertahun-tahun bekerja, sebuah kelompok Muslim Latina telah membuka tempat perlindungan di seberang perbatasan di Tijuana, Meksiko untuk para migran Muslim dan wanita serta anak-anak yang dideportasi. Tempat penampungan itu menerima semua orang tanpa memandang agama.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Pusat tersebut yang dibuka pada Sabtu (11/6/2022) oleh Latina Muslim Foundation akan menampung 150 pengungsi. “Hal ini datang dengan banyak tantangan, menjadi Muslim dan seorang Latina di Tijuana yang mencoba membangun tempat perlindungan Muslim sangat sulit,” ujar Presiden Latina Muslim Foundation Sonia Garcia, seperti dilaporkan CBS.

ADVERTISEMENTS


 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Karena kesepakatan antara Amerika Serikat dan Meksiko, para migran yang mencari suaka AS dapat tetap aman di Meksiko sampai proses imigrasi selesai. Dilansir About Islam, Ahad (12/6/2022), ini merupakan salah satu alasan utama mengapa banyak pengungsi Muslim dari Suriah, Yaman, Ethiopia dan negara-negara lain mempertaruhkan hidup mereka dengan melakukan perjalanan yang sulit ke Meksiko.

Berita Lainnya:
Nabi Muhammad SAW Selalu Tenang dan Baca Ini Saat Dakwah Beliau Ditentang  


 


Karena sebagian besar pengungsi mengalami tragedi yang tak terduga dan tiba di Tijuana dengan hampir tidak membawa apa-apa, pusat itu diperlukan untuk menawarkan kesembuhan dan harapan kepada mereka. “Budayanya berbeda dan bahasanya sangat berbeda, jadi semuanya sangat sulit,” ucap Ilyas Salarzai, seorang pengungsi berusia 21 tahun dari Afghanistan.


 


Pusat ini akan menyediakan kebutuhan dasar bagi para pengungsi seperti makanan dan tempat tinggal, serta memberi mereka akses ke pemeriksaan kesehatan medis, perawatan gigi, dan layanan konseling dan kesehatan mental. Ada juga pertumbuhan populasi Muslim Hispanik lokal yang kekurangan sumber daya dan tempat di mana mereka merasa aman untuk mempraktikkan Islam sebagai sebuah komunitas.

Berita Lainnya:
Ragam Tradisi Syawalan di Indonesia, tak Hanya Grebeg Syawal


 


Pusat ini akan berfungsi sebagai pusat dakwah untuk mendidik penduduk setempat tentang Islam dan akan menyediakan area sholat, kelas Alquran, dapur makanan, dan menawarkan beberapa layanan medis dan gigi.


 


“Ini adalah tempat penampungan Muslim, tetapi siapa pun diundang untuk berada di tempat penampungan ini. Setiap orang yang mencari tempat perlindungan akan disambut dengan terbuka.” jelas Salarzai.


 


Meksiko adalah negara yang mayoritas beragama Katolik, tetapi kota perbatasan Tijuana selalu menampung populasi umat beragama beragam. Dalam beberapa tahun terakhir, Islam telah mulai membuat terobosan dan membangun kehadiran di sana.


 


Populasi Muslim di Tijuana kecil, tetapi sangat beragam. Orang-orang dari seluruh dunia menghadiri Masjid al-Islam masjid. Ada orang-orang di sini dari India, Kosta Rika, Timur Tengah, dan tentu saja semua Meksiko dan Amerika Serikat.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi