Jumat, 03/05/2024 - 18:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Indef Dorong Presidensi G20 Indonesia Selesaikan Ketidakstabilan Global

ADVERTISEMENTS

Indef menyebut Indonesia diuji lewat Presidensi G20 dan berpeluang selesaikan konflik

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mendorong agar Indonesia memanfaatkan kesempatan dalam Presidensi G20 Indonesia untuk mengatasi sejumlah tantangan global. Founder dan Ekonom Senior Indef, Didik J. Rachbini menyampaikan perang Rusia dan Ukraina saat ini menjadi inti dari berbagai permasalahan dunia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Inflasi yang terjadi saat ini intinya ada di perang Rusia-Ukraina, dan Indonesia harus berperan dalam diplomasi sebagai pemimpin Presidensi G20,” katanya dalam Seminar hybrid INDEF: Managing Inflation to Boost Economic Growth pekan ini.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Ia mengatakan Indonesia saat ini diuji melalui Presidensi G20 dan berkesempatan membuat resolusi konflik. Mengingat perang Rusia-Ukraina punya dampak rambatan yang besar di segala sektor, baik ekonomi, politik, sosial, dan lainnya.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Indef Minta Pemerintah Cermati Urgensi Skema Power Wheeling


Indonesia harus memainkan peran diplomasi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Menurutnya, tidak ada lagi negara yang bisa menyelesaikan konflik tersebut selain G20. Ia berharap diplomasi Presidensi G20 Indonesia tidak memble dan hanya bergerak seperti penyelenggara acara saja.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


“Kita ingin ingatkan diplomasi agar lebih kuat, karena perang itu petaka global,” katanya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Direktur Eksekutif INDEF, Tauhid Ahmad menambahkan, kenaikan inflasi drastis yang terjadi di tataran global masih menjadi ancaman ketidakstabilan. Mengingat kondisi ini tidak dapat diprediksi hingga kapan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Indonesia tidak lepas dari dampak spill over sehingga perlu sinergi peran berbagai pelaku kepentingan, baik pemerintah, bank sentral, hingga industri. Ia mendorong Bank Indonesia untuk memperkuat peran.

Berita Lainnya:
Indef: Perlu Ada Studi Sosiologi Optimalkan Potensi Ekonomi Syariah


“Kita perlu peran bank sentral yang lebih kuat, sekarang tampaknya lebih hati-hati dan kita agak sedikit lebih lambat,” katanya.


Ia memproyeksikan Bank Indonesia akan melakukan perubahan kebijakan yang cukup besar pada akhir tahun dalam merespons perkembangan inflasi. Tantangan lainnya adalah membangun kapasitas fiskal yang kuat dalam menghadapi inflasi tinggi.


Kemampuan fiskal pemerintah, menurutnya, akan terbatas mengingat gejolak politik akan mulai cukup besar di tahun depan. Selain itu, defisit fiskal pun relatif semakin terbatas karena harus di bawah tiga persen pada 2023 sementara tahun ini diproyeksi masih di atas empat persen.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi