Jumat, 26/04/2024 - 18:17 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Presiden Panama Alami Sindrom Mielodisplastik, Apa Saja Gejalanya?

ADVERTISEMENTS

Sebagian besar kasus sindrom mielodisplastik tidak diketahui penyebabnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

PANAMA CITY — Presiden Panama Laurentino Cortizo mengaku telah didiagnosis dengan kelainan darah langka yang dikenal sebagai sindrom mielodisplastik (myelodysplastic). Apa sebenarnya penyakit tersebut?

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Menurut Mayo Clinic, sindrom mielodisplastik adalah sekelompok gangguan yang disebabkan oleh sel darah yang tidak terbentuk dengan baik atau tidak berfungsi dengan baik. Sindrom ini terjadi karena ada yang salah dalam bone marrow (sumsum tulang), lokasi produksi sel darah.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Sebagian besar kasus sindrom mielodisplastik tidak diketahui penyebabnya. Sindrom ini termasuk kanker yang memengaruhi kemampuan tubuh untuk membuat sel darah yang sehat di sumsum tulang, menurut American Cancer Society.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Sekda Aceh Hadiri Halal Bihalal di RSUDZA


Kelainan darah langka tersebut dapat dialami siapa saja, utamanya orang dewasa berusia 65 tahun ke atas. Lalu, apa saja gejala yang dirasakan Cortizo?

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Cortizo mengatakan dia menerima diagnosis itu pada 16 Juni. Saat pemeriksaan darah rutin pada Mei, tubuh Cortizo menunjukkan penurunan hemoglobin dan jumlah sel darah putih.

Setelah itu, dokter merekomendasikan biopsi sumsum tulang. Penderita sindrom mielodisplastik pada awalnya bisa jadi tidak mengalami tanda dan gejala. Seiring waktu, mereka bisa merasakan:

– Kelelahan.

– Sesak napas.

– Pucat yang tidak biasa (pucat). Kondisi ini terjadi karena jumlah sel darah merah yang rendah (anemia).

Berita Lainnya:
Gelar Buka Puasa Bersama, Universitas Ubudiyah Indonesia Berbagi Kebahagian Ramadhan

– Memar atau pendarahan yang mudah atau tidak biasa, yang terjadi karena jumlah trombosit darah yang rendah (trombositopenia).

– Bintik-bintik merah berukuran tepat di bawah kulit yang disebabkan oleh pendarahan (petechiae).

– Infeksi yang sering. Itu terjadi karena jumlah sel darah putih yang rendah (leukopenia).

“Perawatan untuk sindrom mielodisplastik dapat berupa transfusi darah hingga kemoterapi atau transplantasi sel punca,” kata National Health Service di Inggris, dikutip dari Reuters.

Manajemen sindrom myelodysplastic umumnya bertujuan untuk memperlambat penyakit, meredakan gejala, dan mencegah komplikasi. Langkah-langkah umum termasuk transfusi darah dan obat-obatan untuk meningkatkan produksi sel darah.


sumber : Antara, Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi