Senin, 06/05/2024 - 14:55 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

AS akan Bayar Kompensasi Bagi Diplomat Pengidap Sindrom Havana

ADVERTISEMENTS

AS belum mengetahui penyebab misterius sindrom Havana yang diderita diplomat dan agen

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

WASHINGTON — Pemerintah AS berencana untuk membayar kompensasi kepada para korban Sindrom Havana, gangguan kesehatan aneh yang menimpa diplomat dan agen rahasia AS di seluruh dunia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Besaran kompensasi mulai dari 100.000 hingga 200.000 dolar AS (Rp2,97 miliar) dan aturan terkait hal itu kemungkinan akan diumumkan dalam waktu dekat, menurut beberapa sumber yang mengetahui rencana itu, Kamis (23/6/2022). Rencana itu muncul setelah Kongres AS mengesahkan Undang-Undang Havana tahun lalu. UU itu mengizinkan Departemen Luar Negeri, badan intelijen pusat CIA dan badan-badan pemerintah AS lainnya untuk memberikan kompensasi kepada staf dan keluarga mereka yang terkena sindrom itu selama penugasan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Sekitar 200 diplomat dan staf kedutaan AS serta keluarga mereka di luar negeri diyakini telah terjangkit oleh penyakit misterius itu, yang gejalanya mencakup migrain, mual, kehilangan ingatan dan pusing. Gangguan itu pertama kali dilaporkan oleh kedutaan AS di Havana, ibu kota Kuba, pada 2016 dan selama bertahun-tahun telah dilaporkan dari puluhan tempat di dunia, termasuk Rusia dan China, selain Eropa dan Amerika Latin.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Biden Mewanti-wanti Netanyahu, AS tak Mau Nimbrung Serang Balik Iran


Meski sudah menyelidiki bertahun-tahun, pemerintah AS sejauh ini belum mampu memastikan penyebabnya, termasuk apakah musuh-musuh AS seperti Rusia dan China berada di baliknya. Penyelidikan CIA yang kesimpulannya dirilis awal tahun ini menyebutkan badan intelijen itu tidak menemukan bukti keterlibatan negara lain dalam sekitar 1.000 kasus yang diselidiki.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Namun, CIA mengatakan pihaknya akan melanjutkan penyelidikan pada dua lusin kasus misterius. Draf aturan Deplu AS tentang kompensasi itu akan terbuka untuk dikomentari selama 30 hari, sebelum menjadi aturan final lewat proses di Kantor Manajemen dan Anggaran, kata beberapa sumber.A turan itu diperkirakan akan mencakup kriteria kelayakan penerima kompensasi, kata mereka. Mereka juga menambahkan bahwa kepastian soal besaran kompensasinya masih dirampungkan.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Reaksi Keras China Hadapi Tudingan Xenofobia dari AS


Deplu AS menolak berkomentar soal pembayaran, tetapi mereka mengatakan UU Havana mengharuskan pihaknya untuk mengeluarkan regulasi pelaksanaannya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


“Kami akan segera memberikan informasi yang lebih terperinci,” kata seorang juru bicara departemen itu.


Para korban dan anggota DPR telah mengeluh bahwa badan-badan pemerintah AS terkesan tidak memandang persoalan itu secara serius. Menteri Luar Negeri Antony Blinken pada November menunjuk diplomat veteran Jonathan Moore untuk memimpin gugus tugas yang menangani persoalan itu. Dia berjanji untuk segera melakukan apa pun agar kejadian-kejadian seperti itu tidak terulang.


sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi