Sabtu, 27/04/2024 - 03:35 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EDUKASI
EDUKASI

2.265 Sekolah di NTT Siap Terapkan Kurikulum Merdeka

ADVERTISEMENTS

Animo sekolah di NTT dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka sangat besar.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

KUPANG — Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Nusa Tenggara Timur, Wirman Kasmayadi menyebutkan 2.265 sekolah di provinsi itu mendaftar secara mandiri sebagai sekolah yang menerapkan kurikulum merdeka. Dia menuturkan animo dari sekolah di NTT dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka sangat besar.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Banyak sekolah yang ingin belajar secara mandiri untuk menerapkan kurikulum merdeka ini ,” kata Wirman Kasmayadi, Senin (11/7/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Menurut dia, Balai Guru Penggerak NTT terus membangun kerja sama dengan berbagai pihak untuk menggerakkan semua potensi dalam menyukseskan program kurikulum merdeka di NTT. Ia mengatakan salah satu agenda yang dilakukan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia pada awal tahun ajaran baru 2022 adalah implementasi kurikulum merdeka.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Nadiem Hapus Kewajiban Pramuka, Komisi X: Jangan Bayangkan Semua Siswa Ada di Kota Besar


Menurut dia, sekolah yang telah mendaftar secara mandiri sebagai sekolah yang menerapkan kurikulum merdeka mencapai 2.265 sekolah. Dia menambahkan Balai Guru Penggerak Provinsi NTT bersinergi dengan semua potensi yang ada, seperti lembaga Inovasi Untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI), Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) NTT untuk melakukan kegiatan implementasi kurikulum merdeka, sehingga bisa berlangsung sukses.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Dia menjelaskan pelatihan bagi para guru dan kepala sekolah ini merupakan langkah awal dalam menyukseskan pelaksanaan kurikulum merdeka pada semua lembaga pendidikan di NTT.


Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Linus Lusi meminta guru dan kepala sekolah agar memperhatikan secara serius terhadap kemampuan literasi dan numerasi yang dimiliki siswa untuk lembaga pendidikan dasar. “Sesuai hasil penelitian yang dilakukan Pemerintah NTT dan lembaga INOVASI di Pulau Sumba menunjukkan kemampuan membaca, menulis dan berhitung di SD sangat rendah. Kami berharap guru dan kepala sekolah untuk memperhatikan hal ini secara serius,” kata Linus Lusi.

Berita Lainnya:
Dituding Catut Dosen Malaysia, Prof Kumba Mengundurkan Diri Sebagai Dekan FEB Unas


Menurtnya, kualitas pembelajaran 3M, yaitu meniru, mengolah dan mengembangkan SD dan SMP membuktikan bahwa sekolah-sekolah di pedalaman kemampuan membacanya belum lancar. Dia mengatakan para guru dan kepala sekolah untuk tidak hanya mengejar target kurikulum, tetapi harus memperhatikan aspek-aspek dasar yang dihadapi para siswa yang ada di daerah pedalaman. 


sumber : antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi