Jumat, 26/04/2024 - 21:41 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

OJK Nilai BPR Syariah Perlu Kembangkam Inovasi Teknologi

ADVERTISEMENTS

OJK menyebut penguatan permodalan BPR Syariah sangat penting

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, BPR Syariah perlu mengadopsi teknologi. Hal itu karena ada perubahan perilaku masyarakat. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Kita lihat dari sisi demand-nya, kenapa digitalisasi dengan perkembangan informasi yang cepat. Mereka generasi muda lebih sering dengan gadget dibandingkan generasi baby boomer, nggak sedemikian dengan gadget, tapi anak muda nggak bisa lepas,” ujar Direktur Direktorat Pengaturan dan Perizinan Perbankan Syariah OJK Nyimas Rohmah dalam seminar di Jakarta, Kamis (14/7).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Usai Korupsi Timah yang Fenomenal, DPR Soroti Ekspor Bangka Belitung Anjlok


Saat pandemi melanda, kata dia, akselerasi digital semakin meningkat kebutuhannya. Ia melanjutkan, dari sisi bisnis perbankan sendiri pun menghadapi isu persaingan usaha.

ADVERTISEMENTS


“Jadi yang dapat layani masyarakat tidak hanya BPR dan BPR Syariah. Bisa juga fintech lending, layanan keuangan digital, laku pandai dan skema kredit ultra mikro lainnya, jadi persaingan semakin ketat,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Di sisi lain, lanjut dia, BPR syariah masih didominasi dengan BPR Syariah ukuran kecil. Padahal menurutnya, BPR Syariah sangat berperan bagi perekonomian.

Berita Lainnya:
KAI Tanjungkarang Catat 72 Ribu Penumpang Selama Lebaran 2024


Otoritas pun, tutur Nyimas, harus bebenah. “Lakukan perizinan dan pengawasan dan harus koordinasi dengan aturan perundang-undangan lain,” ujar dia.


Ia menegaskan, penguatan permodalan BPR Syariah sangat penting. Meski setiap tahun ada peningkatan, namun ia mengungkapkan, dari 165 total BPRS, sekitar 32,1 persen atau 60 BPRS masih memiliki modal inti di bawah Rp 6 miliar.


“Diharapkan tahun ke depan bisa dipertimbangkan. Soalnya modal sangat penting utk perbaiki kualitas SDM, peningkatan skala usaha, lalu untuk akselerasi digital lakukan inovasi produk,” jelasnya.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi