Kamis, 02/05/2024 - 05:27 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Menengok Batterjee House, Rumah Konsulat AS Pertama di Arab Saudi

ADVERTISEMENTS

Batterjee House yang dibangun pada 1860 kini telah menjadi tujuan wisata.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 MAKKAH — Batterjee House yang berada di Jeddah merupakan salah satu situs bersejarah dan penting, yang tertanam dalam ingatan orang Amerika yang menghabiskan waktu di Arab Saudi. Bangunan ini menjadi tuan rumah konsulat AS pertama di Kerajaan Saudi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Rumah itu juga merupakan markas besar Perusahaan Inggris untuk Pengembangan Sumber Daya Minyak di Arabia Barat. Kemudian, hal ini diambil oleh Arabian-American Oil Co. atau Aramco yang menggunakannya sebagai tempat tinggal para karyawannya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Anggota dewan direksi Kamar Dagang dan Industri Jeddah Ibrahim Mohammed Batterjee, mengatakan Batterjee House dibangun pada 1860. Bangunan tersebut lantas dimiliki oleh Sheikh Omar Bajubair selama 50 tahun, sebelum kepemilikan dialihkan ke Sheikh Ibrahim Hassan Batterjee pada 1909.

ADVERTISEMENTS

“Syekh Ibrahim Hassan Batterjee membuat banyak perbaikan di rumah itu, di bawah pengawasan seorang insinyur dari Makkah, yang (dikenal) pada saat itu (sebagai) ‘insinyur yang terhormat’. Perbaikan ini termasuk balkon, kolom dan langkan yang terbuat dari bahan besi cair dan kayu berukir, mosaik, serta tangga beton ditutupi dengan mosaik yang langka pada waktu itu,” katanya, dikutip di Arab News, Sabtu (16/7/2022).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Doa Syaikh Sudais saat Jadi Imam Shalat Tahajjud di malam 27 Ramadhan: Ya Allah Menangkan Palestina!

Antara tahun 1940 hingga 1952, pemerintah AS disebut menyewa Batterjee House untuk menjadi markas kedutaan AS pertama di Kerajaan Arab Saudi. Pada saat itu, duta besar AS menawarkan 10 ribu dolar AS untuk membeli pintu utama rumah, yang masih ada sampai sekarang.

Batterjee House dianggap sebagai salah satu rumah paling penting di lingkungan Al-Sham di Jeddah, yang oleh Kementerian Kebudayaan sepenuhnya dipulihkan ke kondisi aslinya. Batterjee juga dianggap salah satu yang paling terkenal di daerah itu karena berisi sekitar 200 barang antik dan barang-barang menarik. Di dalamnya juga berisi telepon Arab Saudi pertama, dengan motif dua pedang dan telapak tangan Kerajaan.

Berita Lainnya:
Ini yang Dilakukan Dajjal dan Sufyani di Akhir Zaman

Saat ini, Batterjee House telah menjadi tujuan wisata dan dianggap sebagai inti pertama dari sejarah hubungan Saudi-AS. Rumah ini juga bertindak sebagai inkubator dari beberapa perusahaan minyak terbesar di dunia, yang mengubah sejarah kawasan dan dunia.

Rumah itu terdiri dari tiga lantai, dengan rumah tetangga juga milik keluarga Batterjee. Bangunan kedua merupakan markas besar misi Inggris pertama untuk mengeksplorasi minyak di Arab Saudi. Batterjee mengatakan Komisi Saudi untuk Pariwisata dan Warisan Nasional dan kotamadya Jeddah tertarik untuk memulihkan bangunan tersebut.

Dia menambahkan, salah satu koleksi barang yang disimpan adalah kamera yang berasal dari 1917, printer berusia 100 tahun, senjata dan barang pecah belah dari era Ottoman, barang tembaga dari abad ke-7 dan ke-8, serta koin dari abad pertama, kedua, dan ketiga negara Arab Saudi. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi