Selasa, 30/04/2024 - 01:09 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Rusia Tegaskan Dukungan pada Kebijakan 'Satu China'

ADVERTISEMENTS

Moskow mendukung kerangka kebijakan Satu China dalam isu Taiwan

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

TASHKENT — Menteri Luar Negeri Rusia Sergi Lavrov mengatakan Moskow mendukung kerangka kebijakan “Satu China” dalam isu Taiwan. Hal ini disampaikan usai Presiden China Xi Jinping memperingatkan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tidak bermain api dalam isu pulau itu.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Posisi kami pada eksistensi hanya ada satu China tidak berubah, kami tidak memiliki masalah dengan menegakan prinsip-prinsip kedaulatan China,” kata Lavrov di Tashkent, Jumat (29/7/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Protes Bakar Diri Warnai Pengadilan Sidang Kasus Trump 
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Beijing meningkatkan peringatannya tentang adanya balasan bila Ketua House of Representative AS Nancy Pelosi berkunjung ke Taiwan. China meningkatkan tekanan militer dan ekonominya ke pulau yang dikelola dengan demokratis itu.

ADVERTISEMENTS

Pada akhir pekan lalu China mengirimkan peringatan tertutup ke pemerintah Presiden Joe Biden tentang kemungkinan kunjungan Pelosi ke Taiwan bulan Agustus mendatang. Kabar ini pertama kali diberitakan the Financial Times, Sabtu (23/7/2022).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Laporan tersebut mengutip enam orang yang mengetahui peringatan China. Surat kabar itu melaporkan peringatan terbaru lebih keras dibandingkan peringatan-peringatan China sebelumnya mengenai tindakan atau kebijakan Amerika Serikat (AS) pada Taiwan.

Berita Lainnya:
Rusia: Dialog Pengendalian Senjata dengan AS tak Berdasar

The Financial Times mengutip beberapa sumber mengatakan peringatan tertutup ini menunjukkan kemungkinan respon militer. Beberapa tahun terakhir China meningkatkan aktivitas militernya di sekitar pulau Taiwan yang mereka klaim bagian dari wilayahnya.

Pemerintah Taiwan mengatakan hanya 23 juta penduduk Taiwan yang dapat memutuskan masa depan mereka. Sementara mengharapkan perdamaian pemerintah pulau yang dikelola demokratis itu tegas mengatakan siap membela diri.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi