Selasa, 30/04/2024 - 14:36 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Biden Kembali Dinyatakan Positif Seusai Pulih 3 Hari

ADVERTISEMENTS

Dokter kesehatan Biden melakukan pengawasan ketat terhadap positif Covid-19

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

WASHINGTON–  Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden kembali positif terinfeksi Covid-19. Hal itu terjadi hanya tiga hari setelah dia dinyatakan negatif dari infeksi pertama. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Teman-teman, hari ini saya dinyatakan positif Covid lagi. Ini terjadi pagi sebagian kecil orang,” kata Biden lewat akun Twitter pribadinya, Sabtu (30/7/2022). 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Biden mengaku tak memiliki gejala apa pun. Namun dia akan tetap menjalani isolasi guna menghindari penularan ke orang-orang di sekitarnya. Selama fase tersebut, Biden tetap menjalankan tugasnya sebagai presiden. 

ADVERTISEMENTS


Dokter Gedung Putih, Dr Kevin O’Connor, mengonfirmasi bahwa Biden tak memiliki gejala apa pun pada infeksi Covid-19 keduanya. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


“Presiden tidak mengalami gejala yang muncul kembali dan terus merasa cukup baik. Karena itu, tidak ada alasan untuk memulai kembali perawatan saat ini, tapi kami jelas akan melanjutkan pengamatan yang cermat,” tulis O’Connor dalam sebuah memo yang dirilis Gedung Putih pada Sabtu. 

Berita Lainnya:
Rusia Kritik Amerika, Desak Penerapan Resolusi Genjatan Senjata Gaza DK PBB   


Dia mengungkapkan, Biden pun akan menjalani prosedur isolasi yang ketat. “Seperti yang telah saya nyatakan sebelumnya, Presiden terus secara khusus berhati-hati untuk melindungi Kediaman Eksekutif, Gedung Putih, Dinas Rahasia, dan staf lain yang tugasnya membutuhkan kedekatan (walaupun jarak sosial) dengannya,” kata O’Connor.


O’Connor menjelaskan, kondisi tersebut merupakan kasus “rebound” yang terlihat pada sebagian kecil pasien yang menggunakan obat antivirus Paxlovid. 


Paxlovid adalah obat antivirus dari Pfizer Inc yang digunakan untuk mengobati pasien berisiko tinggi, seperti pasien yang lebih tua. 


Penelitian telah menunjukkan, persentase kecil tapi signifikan dari orang yang menggunakan Paxlovid akan mengalami kekambuhan atau rebound yang terjadi beberapa hari setelah kursus pengobatan lima hari berakhir. 

Berita Lainnya:
Butuh Berapa Lama untuk Membangun Kembali Gaza yang Tinggal Puing?


Baca juga: Bukti-Bukti Meyakinkan Mualaf Gladys Islam adalah Agama yang Paling Benar 


Pada 21 Juli lalu, Biden dinyatakan positif terinfeksi Covid-19. Dia mengalami gejala ringan, yakni berupa batuk kering, pilek, dan kelelahan. Pada 26 Juli lalu, hasil tes menunjukkan bahwa Biden sudah negatif.


Kendati demikian, pengujian tetap dilakukan pada hari-hari berikutnya dan memperlihatkan hasil positif Sabtu lalu. Mengingat usianya yang hampir 80 tahun, Biden termasuk dalam kalangan rentan mengalami gejala lebih parah akibat Covid-19.      


Pejabat Gedung Putih sebelumnya menyarankan kasus rebound Covid-19 tidak mungkin, berdasarkan laporan kasus di seluruh negeri. Namun, Biden terus diuji dan dipantau. 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi