Rabu, 01/05/2024 - 12:54 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Kasus Brigadir J dengan Tersangka FS, Ujian Berat Kapolri dan Kredibilitas Polri

ADVERTISEMENTS

Langkah Polri dalam penanganan kasus ini telah memutus spekulasi dan politisasi.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Penetapan Irjen Pol Ferdy Sambo (FS) sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J oleh Tim Khusus (timsus) yang dibentuk Kapolri telah membuktikan bahwa diplomasi kejujuran, transparansi dan kinerja berbasis data masih berlaku di institusi Polri. Kasus ini seperti menjadi ujian berat bagi institusi Polri mengembalikan kredibilitas Polri di mata masyarakat.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Ketua SETARA Institute Hendardi berharap, langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Purnomo ini mampu mengantarkan pada kesimpulan dan fakta dengan bukti permulaan yang cukup bahwa telah terjadi pembunuhan atas Brigadir J yang melibatkan FS. Langkah tepat Polri melalui timsus atas arahan Kapolri ini penting karena sejalan dengan harapan publik akan Polri yang profesional.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Sebab, menurut Hendardi, pada awalnya Polri sempat terkesan sangat berhati-hati, karena peristiwa tersebut menyangkut perwira tinggi Polri yang juga berprestasi. Kemudian sangat jelas di mata publik, terkesan adanya suatu upaya menghalangi proses penegakan hukum (obstruction of justice).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Indonesia Sambut Kedatangan Paus Fransiskus pada September 2024


“Belum lagi semburan informasi menyangkut kasus ini yang sangat massif membuat proses penyidikan sempat terhambat. Di tengah menurunnya kepercayaan publik pada institusi Polri, kasus ini sungguh menjadi ujian terberat bagi Kapolri, meskipun akhirnya Jenderal Listyo Sigit Prabowo lulus dari ujian tersebut,” ungkap Hendardi kepada wartawan, Rabu (10/8/2022).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Dia menekankan, pengungkapan keterlibatan FS dalam peristiwa pembunuhan ini menjadi pembelajaran sangat penting. Dimana akibat faktor-faktor tertentu, anggota Polri dan juga penegak hukum lainnya, dapat saja terlibat suatu perbuatan yang melanggar hukum.


“Dalam sebuah korps, naughty cop dan clean cop akan selalu ada. Tetapi, sebagai sebagai sebuah instrumen penegakan hukum, institusi Polri tetap harus menjalankan tugas legal dan konstitusionalnya menegakan keadilan. Polri harus diawasi dan dikritik tetapi sebagai sebuah mekanisme tentu harus dipercaya,” tegasnya.

Berita Lainnya:
Hakim Konstitusi dan Neraka Jahanam


Hendardi menilai, langkah maju Polri dalam penanganan kasus ini telah memutus berbagai spekulasi dan politisasi yang mengaitkan peristiwa ini dengan banyak hal di luar isu pembunuhan itu sendiri. Meskipun motif pembunuhan itu mungkin belum terungkap, tetapi penetapan tersangka atas FS telah memusatkan kepemimpinan penyidikan Polri mengalami kemajuan signifikan.


Termasuk, menurut dia, penanganan yang tepat oleh timsus ini memutus politisasi oleh banyak pihak di kasus ini. Sehingga kasus ini tidak berpotensi menimbulkan ketidakstabilan politik dan keamanan. “Capaian ini bukan hanya ditujukan untuk menjaga citra Polri semata tetapi yang utama menunjukkan bahwa kinerja instrumen keadilan ini masih bekerja dan dipercaya,” ucapnya.


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi