Selasa, 30/04/2024 - 20:41 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Denny Siregar Ngaku Ditawari Jadi Komisaris, Erick Thohir yang Kena Batunya, Dituduh Bagi-bagi Kursi

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH – Sosok Pegiat Media Sosial Denny Siregar kembali menjadi perbincangan publik.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Denny Siregar sebelumnya mengaku bahwa dia ditanya oleh Menteri BUMN Erick Thohir perihal keinginannya untuk menjadi seorang komisaris.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Namun, Denny Siregar mengaku menolaknya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Alasan Denny menolak jabatan tersebut juga karena masalah sepele yakni masalah sandal jepit.

ADVERTISEMENTS

Menurut Denny, ia tak terbiasa bekerja ngantor.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Lagi gala premier Sayap Sayap Patah sama kang @erickthohir. Ditanyain bro mau jadi komisaris? Gua jawab gak ah, kang. Males ngantor gak bisa pake sendal jepit,” cuitnya dengan nada bercanda dikutip dari akun Twitternya pada Minggu (14/8/2022).

Nama Denny Siregar pun menjadi trending topik

Warganet justru mempertanyakan kredibilitas Erick Thohir.

Di tengah tudingan bagi-bagi jabatan komisaris bagi relawan atau tim sukses Jokowi mengemuka beberapa waktu lalu, Erick Thohir dianggap melegitimasi tudingan itu.

Apalagi, Denny Siregar selama ini dikenal sebagai pendukung garis keras Jokowi.

Berita Lainnya:
Mabuk saat Ibadah Jumat Agung, Perwira Polisi di Kupang Berulah di Gereja

Bahkan, sempat dikatakan sahabatnya, Abu Janda, mereka mendapatkan bayaran untuk mendukung Jokowi di media sosial.

Publik pun mempertanyakan kriteria untuk menjadi seorang komisaris di perusahaan BUMN.

“Serius pa Erick???? Gmana ngga hancur BUMN klo begitu caranya,” tulis @ary_asshaf

“Pak erick mau tanya..apa sih kriteria utk menjadi komisaris BUMN..ini kl perusahaan swasta, biasanya komisaris2 tsb terlihat jelas track record dan prestasi nya dalam memimpin perusahaan,” tulis @Ediebudi1

“Pantes bumn babak belur…orang2 gila macam drnsi ditawarin jd komisaris bumn. Parah lu rik (Kalo emang bener ditawarin),” tulis @_valino15

“Bknnya mikirin gmn caranya bumn bisa untung, malah sibuk bagi2 jatah kursi komisaris. Lama2 jadi badan usaha milik buzzer!!!,” tulis @adhe_cj

Meski demikian, tidak sedikit warganet yang meragukan pengakuan dari Denny Siregar.

Mereka pun mendesak Erick Thohir untuk memberikan klarifikasi supaya pengakuan Denny Siregar tidak merusak nama baiknya.

“Kepada pak @erickthohir , mohon buat klarifikasi tentang klaim dari @Dennysiregar7

Berita Lainnya:
Polisi: Fenomena Tawuran Bergeser dari Sahur on the Road ke Bukber on the Road

ini. Apakah benar atau tidak claim itu,” tulis @123Laptop

Kontroversi Denny Siregar 

Dikenal sebagai pegiat media sosial yang kritis, sejumlah tulisan Denny Siregar pun kerap menimbulkan kontroversi.

Denny Siregar pernah mendapatkan surat terbuka dari seorang buruh pabrik di Gresik bernama Ruston Efendi.

Hal tersebut dilatarbelakangi oleh tulisan Denny Siregar terkait aksi buruh FSPMI yang di dalamnya ada Garda metal yang salah satunya menuntut dihapuskannya kebijakan tax amnesty.

Tulisan dimaksud adalah menyamakan Garda Metal dengan pasukan nasi bungkus. 

Diwartakan Tribunnews sebelumnya, pada tahun 2020 Denny Siregar juga dilaporkan terkait dugaan ujaran kebencian. 

Denny Siregar dipolisikan karena sebuah unggahan di akunnya di media sosial.

Unggahan tersebut menampilkan foto santri cilik dari sebuah pondok pesantren di Tasikmalaya, Jawa Barat.

Ia dilaporkan akibat postingan foto-foto santri anak yang mengibar bendera tauhid dengan narasi ‘Untuk adik-adikku calon teroris’.

Hingga kini, kasus tersebut pun masih belum rampung

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi