Selasa, 30/04/2024 - 21:05 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Terungkap, Ada Pembicaraan Khusus Antara Ferdy Sambo, Bripka RR, dan Bharada E Sebelum Membunuh Brigadir J

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH -Kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, kembali mengungkap fakta baru. Sebelum Brigadir J tewas dieksekusi oleh Bharada E atas perintah Ferdy Sambo. Terungkap sebuah percakapan antara Ferdy Sambo, Bharada E, dan Bripka RR sebelum mengeksekusi Brigadir J. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Seperti diketahui, Brigadir J meregang nyawa di rumah dinas Ferdy Sambo usai dibunuh oleh Bharada E atas perintah Ferdy Sambo. Peristiwa pembunuhan Brigadir J disebut akibat mendiang telah melukai harkat dan martabat keluarga Irjen Ferdy Sambo. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Pembunuhan Brigadir J yang terjadi pada Jumat sore (8/72022) lalu, akhirnya empat orang telah ditetapkan sebagai tersangka yakni Bharada Richard Eliezer alias Bharada E, Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR, KM asisten rumah tangga Ferdy Sambo, dan Ferdy Sambo. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 Pengakuan Brigadir RR Akhirnya terungkap, Bharada E mengangguk saat ditawari Irjen Ferdy Sambo habisi Brigadir J, Brigadir RR tak bernyali untuk tembak temannya. 

ADVERTISEMENTS

Dugaan percakapan Irjen Ferdy Sambo dengan para anak buahnya, yakni Brigadir Ricky Rizal dan Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E saat tengah menghabisi Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J terungkap, Selasa (16/8/2022). 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Detik-detik menjelang kematian Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan itu digambarkan sebagai suatu peristiwa yang mengerikan dan mencekam.  Saat itu, suasana cukup mengerikan. 

Berita Lainnya:
Harga Mulai Rp 60 Jutaan, Kenali Penyakit Nissan Livina dan Grand Livina Bekas

Brigadir J disebut-sebut disuruh masuk ke dalam rumah dan dihabisi dengan kondisi dipaksa berjongkok sambil rambutnya dijambak. Ada Komunikasi yang sempat dilakukan oleh Irjen Ferdy Sambo dengan anak buahnya, Brigadir RR dan Bharada E sebelum menghabisi Brigadir J.

  Adapun menurut pengakuan Irjen Ferdy Sambo kepada Tim Penyidik, ia sempat menanyakan ke Brigadir RR dan Bharada E, di antara mereka siapa yang memiliki mental untuk menembak mati Brigadir J. 

 Saat itu, menurut keterangan, Brigadir RR yang punya pangkat lebih tinggi dari Brigadir J itu disebut tak berani mengeksekusi temannya itu. 

Selanjutnya Bharada E yang mendapat giliran pertanyaan yang sama dari Irjen Ferdy Sambo justru mengangguk. Adapun Bharada E mengangguk saat mendapat perintah dari Irjen Ferdy Sambo untuk menembak mati Brigadir J yang saat itu dalam keadaan sudah berlutut dan tak berdaya di depan Irjen Ferdy Sambo. 

Pengakuan Irjen Ferdy Sambo itu diungkapkan ke Timsus Bareskrim Polri yang menangani kasus pembunuhan berencana Brigadir J. 

Adapun Irjen Ferdy Sambo menjelaskan alasannya meminta anak buahnya itu menembak mati Brigadir J. “Sebelum melakukan penembakan tersebut, mereka berdua Brigadir RR dan Bharada E itu ditanya FS. 

Berita Lainnya:
Ahli Kubu Prabowo-Gibran Akui Jadi Jubir TKN, Refly Harun: Mohon Dicatat yang Mulia

Tapi sebelumnya sudah diceritakan bahwasanya di Magelang terjadi peristiwa melukai harkat martabat keluarga FS,” ujar Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, seperti dilansir dari tayangan TV One, Senin (15/8/2022). “FS bertanya sama mereka berdua soal apakah punya mental untuk menembak Brigadir J. 

Brigadir RR tak punya nyali, Lalu dipanggil Bharada E. Sama Bharada E, FS ceritakan soal peristiwa di Magelang yang telah melukai harkat martabat keluarganya,” ucapnya. 

Sebelum mengeksekusi Brigadir J, Ferdy Sambo sempat bertanya kepada Bharada E, apakah dia punya nyali untuk menembak Brigadir J. Pertanyaan dari atasannya tersebut dijawab oleh Bharada E dengan anggukan. 

“Kemudian FS bertanya kepada Bharada E apakah punya nyali untuk tembak Brigadir J, Bharada E hanya mengangguk-angguk dan langsung diminta menembak Brigadir J. 

Ini hasil pemeriksaan dari penyidik pada malam hari ini lalu,” tambah Dedi Prasetyo. Ada Pembicaraan Khusus antara Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Komnas HAM menemukan fakta terbaru sebelum terjadinya pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo. 

Komisioner Komnas HAM, Mohammad Choirul Anam menyebut telah mendapatkan rekaman video dengan durasi panjang berkisar lebih satu jam. Komnas HAM menyebut bahwa sebelum eksekusi Brigadir J, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi terlibat pembicaraan empat mata selama kurang lebih satu jam. 

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi