Jumat, 24/05/2024 - 18:30 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

DIGITALEKONOMI

Popularitas Memudar, Perdagangan NFT Anjlok 99 Persen ke Angka Terendah

Perdagangan NFT di OpenSea dari rekor Rp 40 triliun kini hanya Rp 138 miliar

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 JAKARTA — Popularitas aset kripto terus memudar akhir-akhir ini. Berdasarkan catatan DappRadar, kondisi tersebut tercermin dari volume perdagangan di pasar NFT paling populer, OpenSea, yang turun hingga 99 persen hanya dalam waktu kurang dari empat bulan.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


Pada 1 Mei, OpenSea memproses rekor transaksi NFT senilai 2,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp 40 triliun. Namun angka terus menurun hingga pada Ahad (28/8) lalu pasar hanya mencatat nilai transaksi sebesar 9,34 juta dolar AS atau sekitar Rp 138,63 miliar.


OpenSea juga mencatat jumlah pengguna hanya mencapai 24.020, sekitar sepertiga lebih sedikit daripada ketika mencapai rekor jumlah transaksi pada bulan Mei. Penurunan volume besar-besaran di pasar NFT ini bertepatan dengan penurunan harga crypto.

Berita Lainnya:
Airlangga Ungkap Potensi Resesi Indonesia Hanya 1,5 Persen


Aset kripto paling populer, Bitcoin, telah turun hampir 57 persen sejak awal tahun menjadi 20.276 dolar AS. Aset kripto terpopuler kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, Ethereum, telah turun sekitar 59 persen, menjadi 1.528 dolar AS selama periode yang sama.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Penurunan volume perdagangan dan harga aset kripto menunjukkan harga terendah yang dijual oleh NFT juga telah anjlok. Harga NFT paling populer, Bored Ape Yacht Club, turun 53 persen menjadi 72,4 Ether pada Senin, dari tertinggi 153,7 Ether pada 30 April. NFT populer lainnya, CryptoPunks, turun 19 persen dari puncaknya di bulan Juli.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Penggabungan XL Axiata dan Smartfren Terus Dijajaki


Meski demikian, juru bicara OpenSea tidak sepakat dengan data-data yang dikumpulkan DappRadar tersebut. Juru bicara OpenSea menambahkan, pihaknya tidak terlalu khawatir dengan penurunan volume perdagangan.


Menurutnya, investasi aset kripto bersifat jangka panjang. “Kami tidak terlalu khawatir dengan volatilitas jangka pendek,” kata juru bicara OpenSea dilansir Fortune, Selasa (30/8). 

ADVERTISEMENTS


Penurunan aset kripto telah membuat banyak investor ritel terguncang. Studi dari Pew Research Center menemukan, 46 persen orang AS yang telah memasukkan uang ke dalam aset kripto mengaku investasi mereka jauh dari harapan. Meskipun kripto cukup populer  setahun terakhir, Pew menemukan hanya 16 persen orang dewasa AS yang berinvestasi di aset tersebut.

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi