Kamis, 02/05/2024 - 13:08 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Gangguan Haid Seperti Apa yang Berkaitan dengan Masalah Kesuburan?

ADVERTISEMENTS

Jangan tunda memeriksakan diri ke dokter jika alami gangguan haid.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Dokter spesialis obstetri dan ginekologi Mohammad Haekal menjelaskan terdapat lima gangguan haid. Jika mengalami salah satu dari kondisi berikut, sebaiknya jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter agar keluhan dapat diatasi dengan segera.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Pendarahan menstruasi yang abnormal

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Hal ini bisa terjadi karena ada polip, miom, endometriosis, dan atau lainnya.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Mengapa Anak-Anak yang Kecanduan Teknologi Kelak Lebih Berisiko Terkena Psikosis?


Tidak mens

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Periksakan jika anak perempuan belum mens sampai usia 16 tahun itu.


Sering telat mens


Kondisi ini bisa terjadi karena gangguan tidak bertelur. Selain itu, perempuan yang menjelang menopause juga dapat mengalami gangguan tidak bertelur.


Nyeri haid


Haid seharusnya tak menimbulkan rasa nyeri. Hanya saja, pada awal-awal mens terkadang bisa terjadi nyeri. Kondisi ini disebut dismenore sekunder.

Berita Lainnya:
Tanda Janin Usia 20 Minggu ke Atas Meninggal dalam Kandungan, Ini Gejala dan Penyebabnya


“Atau bisa juga karena banyaknya jumlah menstruasi itu disebutnya dismenore primer, tapi yang ada penyebabnya salah satunya adalah endometriosis,” jelas dokter dari Brawijaya Hospital Antasari, Jakarta, Jumat (2/9/2022).


Premenstrual syndrome (PMS)


Gejala sindrom pramenstruasi biasanya dialami perempuan sebelum memasuki masa menstruasi. Menurut Haekal, PMS ada tahapannya.


“Yang berat itu bisa bahaya, sampai marah-marah berlebihan atau depresi,” ujarnya.


sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi