Sabtu, 27/04/2024 - 09:59 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Emak-emak di Purwokerto Demo Bawa Peralatan Dapur: Tolak Kenaikan BBM, Kita Tidak Butuh BLT!

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH –  Puluhan ibu rumah tangga yang tergabung dalam Aliansi Emak-emak se-Banyumas menggelar aksi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di kompleks Alun-alun Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (8/9/2022). 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Hujan sempat mengguyur Kota Purwokerto saat para emak tersebut tengah menggalar aksi. Tetapi meereka tetap bertahan meski basah kuyup.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Koordinator lapangan aksi, Syifa Idelina menjelaskan, selama ini tidak sedikit emak-emak yang menjadi tulang punggung keluarga.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Ini inisiatif dari emak-emak karena ternyata emak-emak tidak hanya jadi tulang rusuk. Selama ini banyak juga yang jadi tulang punggung. Bahkan untuk beli rokok suami pun tanggung jawabnya emak-emak. Banyak terjadi di kalangan bawah,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Hakim Konstitusi dan Neraka Jahanam

Dengan naiknya BBM ini, mereka menilai menjadi yang paling terdampak. Sehingga, aksi itu merupakan ikhtiar agar jangan sampai BBM naik. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Kita semua dengan tegas menolak kebijakan pemerintah menaikan BBM,” terangnya.

Dalam aksinya, mereka terlihat membawa perkakas rumah tangga seperti jeriken, sapu, panci, dan saringan gorengan. Menurutnya ini merupakan simbol keputusasaan yang dilayangkan untuk pemerintah.

“Ini menandakan emak-emak sudah putus asa. Kain putih ini dibentangkan untuk tandatangan dukungan kepada masyarakat yang melintas,” ujarnya.

Para emak juga mementaskan aksi teatrikal yang menggambarkan kesengsaraan rakyat setelah harga BBM naik.

Berita Lainnya:
BW Persoalkan Ahli yang Dihadirkan KPU jadi Komisaris Independen di PT Telkom

“Ini pilihan kita dengan aksi ini. Mereka harusnya para anggota DPRD bertanggung jawab bukan membiarkan seperti ini,” katanya.

Salah satu peserta aksi, dalam orasinya  menyuarakan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM bukan sebuah solusi. Karena menurutnya sifatnya sementara saja.

“Kita tidak butuh BLT, karena analoginya seperti anak kecil jatuh tetapi dikasih eskrim. Hanya bersifat sementara tapi sakitnya masih terasa,” pekiknya.

Para emak-emak ini merasa langsung terdampak dengan adanya kenaikan BBM. Karena banyak harga kebutuhan pokok naik termasuk kebutuhan untuk anak-anak.

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi