Jumat, 03/05/2024 - 06:17 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Ukraina Temukan Kuburan Massal Berisi 440 Mayat di Izium

ADVERTISEMENTS

Kuburan massal ditemukan di Izium setelah pembebasan dari pasukan Rusia.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 KIEV – Otoritas Ukraina menemukan kuburan massal di kota Izium yang berhasil direbut kembali dari kontrol pasukan Rusia. Lebih dari 440 mayat ditemukan dari kuburan tersebut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Saya dapat mengatakan itu adalah salah satu situs pemakaman terbesar di kota besar di (daerah) yang dibebaskan, 440 mayat dimakamkan di satu tempat. Beberapa meninggal karena tembakan artileri, beberapa meninggal karena serangan udara,” kata kepala penyelidik polisi untuk wilayah Kharkiv, Serhiy Bolvinov, saat diwawancara Sky News, Kamis (15/9/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Kementerian Pertahanan Ukraina juga mengumumkan penemuan kuburan massal tersebut lewat akun Twitter resminya. “Kuburan massal ditemukan di Izium setelah pembebasan dari (pasukan Rusia),” tulisnya.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Israel Tarik Pasukan, Ancang-Ancang Invasi ke Rafah


Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyamakan penemuan kuburan massal di Izium dengan pembantaian warga sipil di Bucha pada awal agresi Rusia. “Rusia meninggalkan kematian di mana-mana dan harus bertanggung jawab,” ujar Zelensky dalam pidatonya pada Kamis malam waktu setempat.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Rusia telah membantah tudingan yang menyebut pasukannya menargetkan warga sipil dalam peperangan. Moskow pun merasa tidak melakukan kejahatan perang.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Konflik Rusia-Ukraina pecah pada 24 Februari lalu. Setelah hampir tujuh bulan berlangsung, kedua negara belum menunjukkan tanda-tanda akan melakukan negosiasi damai atau gencatan senjata.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Bulan lalu, Wakil Tetap Rusia untuk Kantor PBB di Jenewa Gennady Gatilov mengatakan, konflik yang berkepanjangan di Ukraina akan semakin menyulitkan pencarian solusi diplomatik. Terkait hal itu, dia turut menyoroti langkah Barat yang terus memasok persenjataan untuk Kiev.

Berita Lainnya:
Sekjen NATO Khawatirkan Aktivitas Spionase Rusia di Aliansi Itu


“Semakin konflik berlangsung, semakin sulit untuk memiliki solusi diplomatik,” kata Gatilov dalam sebuah wawancara dengan Financial Times, dikutip laman kantor berita Rusia, TASS, 22 Agustus lalu.


Gatilov mengungkapkan, sejauh ini dia belum melihat kemungkinan terjadinya kontak diplomatik antara para pihak yang terlibat konflik. Dia pun menyinggung tentang tekad Ukraina dan sejumlah negara Barat untuk bertempur hingga prajurit Ukraina terakhir. Menurutnya, dukungan militer Barat yang terus belanjut untuk Kiev adalah bukti lain dari hal tersebut. 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi