Jumat, 26/04/2024 - 21:41 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Mengapa Ibu Hamil Wajib Jaga Kadar Gula Darah Meski tak Idap Diabetes?

ADVERTISEMENTS

Meski tidak mengidap diabetes, ibu hamil wajib jaga kadar gula darahnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin, metabolik, dan diabetes Wismandari Wisnu mengingatkan ibu hamil untuk menjaga gula darahnya. Itu penting guna mencegah hal-hal buruk pada ibu dan bayi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Wajib hukumnya pada ibu hamil untuk menjaga kadar gula darah,” kata dr Wismandari dalam sebuah acara kesehatan yang digelar daring diikuti dari Jakarta, Rabu (28/9/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Menurut dr Wismandari, ibu hamil meskipun sebelumnya tidak mengidap diabetes akan mengalami perubahan hormon yang menyebabkan peningkatan gula darah. Hal ini, kata dia, disebut sebagai diabetes gestasional.

ADVERTISEMENTS

“Karena memang ada beberapa hormon-hormon yang meningkat pada saat dia sedang mengalami kehamilan, misalnya hormon estrogen, hormon ini yang akan memengaruhi gula darah,” jelas dokter dari KSM Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RS Cipto Mangunkusumo ini.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Ciri Utama Stunting Dapat Terjadi Sejak Awal Masa Kandungan


Selain itu, hormon kortisol dan growth hormone juga terpengaruh oleh kehamilan. Hormon-hormon tersebut dapat mengakibatkan peningkatan gula darah pada tubuh perempuan yang sedang hamil.

Dr Wismandari mengatakan, kelebihan gula darah pada ibu hamil sangat memungkinkan terjadinya komplikasi baik pada ibu dan bayi, bahkan bisa menyebabkan kematian. Lebih lanjut, bayi yang berada di dalam kandungan akan menjadi terlalu besar sehingga menyulitkan ibu saat melakukan proses persalinan.

“Tentu yang bayinya besar jadinya keluarnya lebih susah. Nanti kalau lahirnya dengan jalan biasa, akan menyebabkan robekan pada ibu, menyebabkan pendarahan, hingga kematian bagi si ibu,” ujar dia.

Berita Lainnya:
Duduk Lama Saat Perjalanan Mudik, Mengapa Kaki Jadi Bengkak?

Kasus distosia bahu juga sering terjadi. Ini merupakan kondisi saat bahu bayi tersangkut saat lahir.


“Ini tentu akan menyulitkan dan membuat komplikasi-komplikasi pada si ibu nantinya,” tuturnya.

Selain itu, lanjut dr Wismandari, kelebihan gula darah pada ibu hamil juga akan menyebabkan bayi mengalami kelainan kongenital atau bentuk tubuh atau organ yang tidak normal. Kemudian, karena lahir dari ibu yang memiliki gula darah tinggi, maka bayi juga memiliki risiko diabetes dan obesitas yang lebih tinggi.


sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi