Rabu, 29/05/2024 - 08:14 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

RS Kewalahan Saking Banyaknya Jenazah Aremania Korban Kerusuhan di Kanjuruhan: Banyak yang Datang

BANDA ACEH -Sejauh ini tercatat ada 127 korban meninggal dalam tragedi kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

Diketahui kerusuhan terjadi seusai Arema FC kalah dengan skor akhir 2-3 dari Persebaya Surabaya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

Dikutip TribunWow dari SURYA.co.id, sejumlah suporter Arema FC yang menjadi korban meninggal dalam insiden ini dilarikan ke RS Wava Husada.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Berdasarkan pemantauan di lapangan pada Minggu (2/10/2022) dini hari, mobil jenazah bolak-balik mengangkut korban luka dan jenazah para Aremania.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Saking penuhnya rumah sakit, jenazah Aremania diletakkan berjejer di sebuah ruang IGD.

Pihak rumah sakit mengakui kewalahan mengurus jenazah yang jumlahnya begitu banyak.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Kita saat ini menangani (suporter) yang masih hidup,” ujar Direktur RS Wava Husada, dr Bambang Dwi ketika dikonfirmasi, Minggu (2/10/2022).

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Sementara yang sudah meninggal diserahkan ke keluarga untuk dikuburkan, yang meninggal kabarnya akan dibawa ke RSSA semuanya.”

ADVERTISEMENTS

“Soalnya kita tidak punya fasilitas untuk jenazah. Karena jumlahnya banyak, kita cuma punya satu,” ungkap Bambang.

ADVERTISEMENTS

Kendati demikian belum diketahui persis berapa jenazah Aremania yang dibawa ke RS Wava Husada.

“Fasilitas oksigen kita ada, kita sudah siapkan. Kita ada oksigen central juga.”

“Untuk jumlah pasien yang dirawat atau meninggal saya belum tahu pasti. Karena banyak yang datang lalu pergi. Nanti satu pintu keterangan semuanya dari polisi,” pungkas Bambang.

Berita Lainnya:
Mahasiswa STIP Tewas di Tangan Senior, Keluarga Geram akan Tuntut Sekolah

Sementara itu dari visual di Kompastv, sejumlah jenazah korban tragedi Kanjuruhan tampak diletakkan di halaman rumah sakit dalam kondisi sudah terbungkus body bag atau kantung mayat.

Terinjak-injak dan sesak napas sementara ini disebut sebagai penyebab utama tewasnya 127 orang di Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam.

Penampakan jenazah korban tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10/2022). Sebagai nformasi, kericuhan suporter Arema FC yang bentrok melawan polisi buntut kekalahan Arema FC dalam pertandingan Liga 1 melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam. Dalam bentrok ini polisi menembakkan gas air mata dan 127 suporter termasuk 2 polisi dilaporkan tewas. 

Dalam kerusuhan ini pihak kepolisian mengakui telah menggunakan tembakan gas air mata untuk mengurai kerusuhan.

Dikutip TribunWow dari Kompas, pihak kepolisian menegaskan tembakan gas air mata digunakan untuk mencegah oknum suporter bertindak anarkis.

Terkait sesak napas, pihak kepolisian menyebut hal tersebut terjadi karena penumpukan penonton di satu pintu stadion.

“Para suporter berlarian ke salah satu titik di Pintu 12 Stadion Kanjuruhan. Saat terjadi penumpukan itulah, banyak yang mengalami sesak napas,” ungkap Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta dalam konferensi pers di Mapolres Malang, Minggu (2/10/2022) pagi.

Berita Lainnya:
Jasad Wanita Muda di Sungai Cirebon Ternyata Korban Rudapaksa dan Pembunuhan

Menurut informasi dari Nico ada 42.288 penonton di tribun saat itu, namun yang turun ke lapangan hanya ada 3 ribu suporter.

“Seandainya suporter mematuhi aturan, peristiwa ini tidak akan terjadi. Semoga tidak terjadi lagi peristiwa semacam ini,” ujarnya.

Dikutip TribunWow dari Tribunnews, kerusuhan pertama kali terjadi saat sekira ribuan orang penonton masuk ke lapangan saat Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya Surabaya.

Saat para penonton turun ke lapangan, aparat terlihat kewalahan menangani kericuhan tersebut hingga akhirnya menembakkan gas air mata ke kerumunan.

“Jadi sampai dengan pukul 03.00 ada di beberapa rumah sakit, ada 127 penonton yang meninggal dunia,” kata Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat, Minggu (2/10/2022).

Dari 127 orang yang tewas, 2 di antaranya adalah anggota kepolisian.

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta memaparkan, 34 orang meninggal di stadion dan sisanya meninggal di rumah sakit.

Sementara itu ada 180 orang luka-luka dirawat di rumah sakit.

Penyebab tewasnya para korban sementara ini diduga karena terinjak-injak saat terjadi kericuhan, hingga sesak napas akibat semprotan gas air mata dari aparat keamanan.

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi