Jumat, 26/04/2024 - 17:56 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Ini Solusi Pemerintah untuk Mengatasi Anjloknya Harga Ayam

ADVERTISEMENTS

Indonesia melakukan ekspor perdana ayam ke Singapura.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Persoalan anjloknya harga ayam potong hingga merugikan peternak unggas terus terjadi berulang kali dalam beberapa tahun terakhir. Pangkal masalah tersebut akibat surplus produksi ayam dalam jumlah besar namun tak diimbangi dengan kemampuan serapan pasar domestik.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Kepala Badan Pangan Nasional (NFA), Arief Prasetyo Adi, menuturkan, capaian surplus produksi merupakan keberhasilan Kementerian Pertanian berserta para pelaku usaha dan peternak. Karena itu, surplus produksi yang dihasilkan seharusnya tidak dipangkas seperti yang pernah dilakukan dengan memusnahkan bibit ayam.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Sebaliknya, capaian surplus produksi itu harus dapat diserap sepenuhnya sekaligus menjadi cadangan pangan nasional. “Jadi, kalau produksi banyak itu keberhasilan. Jangan dipotong, dibuang. Tapi dibekukan, disimpan menjadi cadangan pangan. Saya akan inisiasi ini,” kata Arief saat ditemui di Jakarta, Senin (3/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Selama Mudik, Bandara AP II Sediakan 2.000 Penerbangan Tambahan 


Arief mengatakan, NFA menginginkan adanya cold room atau ruang pendingin yang dapat digunakan untuk menyimpan bahan pangan sebagai cadangan, termasuk ayam.Namun, jika itu belum dapat dilakukan, pemerintah terbuka untuk bekerja sama dengan swasta yang memiliki fasilitas ruang pendingin. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Ia pun telah menghitung biaya simpan ayam pada ruang pendingin hanya sekitar Rp 300 per kg per bulan. “Hari ini kalau ditanya stok ayam ada? Ya, ada. Tapi di masyarakat dan pengusaha. Negara punya? Tidak. Ke depan saya akan minta bahwa Indonesia harus punya cadangan pangan,” ujarnya.


Adapun cadangan pangan selain untuk stabilisasi harga, dapat digunakan untuk upaya pengentasan masalah stunting hingga membantu daerah-daerah termiskin agar dapat memenuhi konsumsi protein.”Hilirisasinya juga perlu, jadi jangan hanya disuruh menyerap tapi tidak dikeluarkan. Ini harus kolaborasi bersama seluruh stakeholders,” ujarnya.

Berita Lainnya:
Bos Freeport Temui Jokowi, Apa yang Dibahas?


Ketua Komisi IV DPR, Sudin, mengatakan hal senada. Ia menilai, langkah pemangkasan bibit ayam yang pernah dilakukan pemerintah bersama para industri perunggasan justru merugikan. Padahal, kelebihan produksi yang ada bisa digunakan untuk berbagai program sosial diberikan secara gratis kepada masyarakat.


Di sisi lain, Sudin mengingatkan, kebutuhan unggas dunia akan terus ada. Ekspor ayam perdana dari Indonesia ke Singapura imbas Malaysia yang menyetop ekspor ayamnya menjadi bukti adanya potensi ekspor Indonesia untuk produk unggasnya.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi