Sabtu, 27/04/2024 - 00:07 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Penderita Alergi Tungau Debu Rumah Perlu Hindari Sofa Beludru-Pakai Karpet di Kamar

ADVERTISEMENTS

Tingkat keparahan gejala alergi tungau debu rumah bervariasi pada tiap penderita.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Dokter spesialis penyakit dalam konsultan alergi imunologi klinis Prof Iris Rengganis menyarankan penderita alergi tungau debu menghindari penggunaan beludru, misalnya pada sofa. Sebab, debu akan menempel di sana.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Justru yang bikin alergi bukan debunya, tetapi tungau debu rumah, kutunya, sangat kecil tidak kelihatan dengan mata biasa, harus dengan mikroskop,” ujar dia dalam sebuah diskusi secara daring, dikutip Senin (10/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
4 Gejala Khas Rinitis Alergi Anak yang Perlu Diketahui Orang Tua

Gejala atau reaksi alergi memiliki tingkat keparahan yang bervariasi, mulai dari yang umum sampai yang parah (anafilaksis). Reaksi umum alergi bisa berupa bersin, ruam merah yang menonjol dan gatal; bibir, lidah, mata atau wajah bengkak; sakit perut, merasa sakit, muntah atau diare; kulit kering, merah dan pecah-pecah.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Perlindungan dari Vaksin Terpantau Memudar, Cacar Monyet Terus Menyebar

Prof Iris yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) itu juga menyarankan mereka dengan alergi tungau debu tidak menaruh karpet di kamar tidur. Hindari juga memelihara hewan berbulu seperti anjing dan kucing dan mengganti sofa dengan model tanpa kain.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi