Sabtu, 27/04/2024 - 03:46 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Penuhnya Cinta di Rumah Nabi Muhammad

ADVERTISEMENTS

Kehidupan Nabi Muhammad dengan istri pertamanya Khadijah simbol kebahagiaan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Penulis Keagamaan dari Arab News Adil Salahi menyebut karakteristik utama dalam kehidupan Nabi Muhammad adalah cinta. Alih-alih hidup kaya bergelimangan, Adil mengutip kehidupan Nabi berdasarkan catatan yang lebih sederhana tapi memastikan kebahagiaan keluarganya dan yang lain terjamin.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Mengutip About Islam, Selasa (18/10/2022), kehidupan Nabi Muhammad dengan istri pertamanya Khadijah merupakan simbol dari kebahagiaan yang menggabungkan karakteristik paling mulia. Apalagi, saat hubungannya dirawat dan dijaga dengan penuh kasih yang murah hati.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Pujian Sarjana Barat Eks Biarawati Terhadap Umar Bin Khattab Saat Taklukkan Yerusalem 


“Mereka adalah pasangan yang paling bahagia, mereka hidup bersama selama 15 tahun atau lebih sebelum (Nabi Muhammad) mulai menerima wahyu-Nya,” kata Adil.

ADVERTISEMENTS


Saat Nabi Muhammad menerima wahyu, disadari ada tugas yang sangat besar dan harus dipenuhi semua yang patut diteladani. Meski menghabiskan banyak waktu dengan orang lain dalam menyiarkan Islam, Nabi Muhammad sangat menyenangi keberadaan Khadijah.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


“Khadijah adalah satu-satunya istri selama 25 tahun atau lebih. Ketika meninggal, dia meninggalkan kekosongan besar dalam hidup Nabi Muhammad yang tidak dapat diisi dengan mudah oleh wanita mana pun,” tuturnya. 

Berita Lainnya:
Buya Yahya: Isu Sapi Merah Dimanfaatkan Yahudi


Meski demikian, selang beberapa waktu saat Nabi Muhammad dinilai perlu menikahi beberapa wanita lain dengan alasan sosial atau politik. Allah membebaskan syarat membolehkan lelaki menikahi empat istri sekaligus.


“Terlepas dari kenyataan bahwa beberapa dari pernikahan ini terjadi secara berurutan, cinta melebarkan sayapnya di rumah Nabi, dengan semua penghuni mendapatkan manfaat darinya,” ucapnya.


Meski banyak hadist yang menyebut jika Nabi Muhammad sangat mencintai Aisyah, Adil mengatakan, tidak berarti Nabi Muhammad tidak mencintai yang lain.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi