Rabu, 22/05/2024 - 01:02 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Lakukan 7 Kebiasaan Ini untuk Kurangi Risiko Demensia

Demensia memburuk seiring berjalannya waktu dan dapat merusak daya ingat.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 JAKARTA– Demensia adalah penyakit neurodegeneratif yang kompleks dan melemahkan. Ini adalah kondisi progresif yang memengaruhi pemikiran, perilaku dan ingatan seseorang. Sayangnya, penyakit ini semakin memburuk seiring berjalannya waktu dan dapat merusak daya ingat.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


Dilansir dari Health Shots, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis laporan tentang respons kesehatan masyarakat terhadap demensia. Ini menarik perhatian pada fakta bahwa ada lebih dari 55 juta orang yang hidup dengan demensia di seluruh dunia, dengan kasus baru berkembang setiap tiga detik.


Faktanya, WHO mengatakan itu adalah penyebab kematian ketujuh dan penyebab utama ketergantungan di antara orang tua, tetapi masih banyak orang yang tidak menyadari bagaimana mengelola demensia.


Berikut tujuh perubahan gaya hidup yang dapat membantu kurangi risiko penyakit demensia.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


1. Pertahankan Berat Badan Optimal

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan tekanan darah seseorang dan kemungkinan diabetes tipe 2, yang keduanya terkait dengan demensia. Sangat penting untuk makan diet seimbang yang mencakup buah-buahan segar, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, kacang-kacangan dan biji-bijian. Cobalah menghindari junk food, makanan olahan, dan kalengan.

Berita Lainnya:
Hubungan Seksual di Luar Nikah Meningkat, BKKBN: Waspada!


2. Berolahraga Setiap Hari

ADVERTISEMENTS


Anda akan terkejut mengetahui kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan peluang Anda terkena penyakit jantung, kelebihan berat badan atau obesitas, dan diabetes tipe 2, yang semuanya berhubungan dengan demensia. Orang dewasa yang lebih tua yang tidak berolahraga secara teratur dapat mengalami masalah terkait memori di kemudian hari. Jadi, tetaplah aktif secara fisik secara teratur. Cobalah melakukan aktivitas seperti jalan cepat, bersepeda, atau menari. Lakukan latihan penguatan atau yoga.

ADVERTISEMENTS


3. Berhenti Minum Alkohol


Minum terlalu banyak alkohol dapat menyebabkan strok, penyakit jantung, dan kanker, yang mempengaruhi sistem saraf dan otak. Pada akhirnya, seseorang dapat menderita demensia di kemudian hari. Batasi asupan alkohol Anda.


4. Berhenti Merokok


Tahukah Anda, merokok menyebabkan penyempitan pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah dan menempatkan Anda pada risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi. Merokok merupakan faktor risiko demensia karena menyebabkan gangguan kognitif.

Berita Lainnya:
Cegah Flu Singapura dengan PHBS 


5. Tetap Bebas Stres


Depresi meningkatkan risiko mengembangkan demensia. Cobalah melakukan teknik relaksasi seperti meditasi.


6. Kendalikan Kesehatan


Seiring bertambahnya usia, risiko masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi yang tidak diobati, kolesterol tinggi dan diabetes tipe 2 meningkat. Kondisi ini dikaitkan dengan peningkatan risiko mengembangkan demensia. Itulah mengapa sangat penting bagi Anda untuk terus memeriksa diri sendiri dan mengikuti rutinitas yang sehat agar Anda tetap aman dan sehat.


7. Makan Sehat


Jika Anda semakin tua, bahkan lebih penting untuk makan makanan sehat. Pola makan yang sehat dan seimbang akan memberikan tubuh Anda semua nutrisi yang dibutuhkan dan dapat membantu mengurangi risiko penyakit lain termasuk demensia. Jadi, makanlah gandum utuh seperti nasi dan pasta, buah-buahan dan sayuran hijau, daging merah, ikan, dan gunakan minyak nabati. Anda perlu membatasi konsumsi makanan manis, alkohol dan garam. Biasakan konsumsi makanan sehat agar tubuh segar dan bebas dari penyakit.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi