Jumat, 26/04/2024 - 21:37 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Jokowi Telepon Putin Apresiasi Keputusan Gabung Kesepakatan Laut Hitam

ADVERTISEMENTS

Kesepakatan ini terkait dengan pengiriman biji-bijian sebagai bahan pangan dunia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Presiden RI Joko Widodo mengungkapkan bahwa ia sempat menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengapresiasi keputusan sejawatnya itu kembali berpartisipasi dalam kesepakatan biji-bijian Laut Hitam. Kesepakatan itu bertujuan demi melanjutkan ekspor gandum dari Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Barusan (saya) melakukan pembicaraan melalui telepon dengan Presiden Putin dan membicarakan kesepakatan biji-bijian Laut Hitam. Menyambut baik keputusan Rusia bergabung kembali dalam inisiatif ini,” cuit Jokowi dalam bahasa Inggris melalui akun Twitter resmi, @jokowi, pada Rabu malam.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Had a phone conversation with President Putin and discussed about the Black Sea Grain Initiative. Welcome Rusia’s decision to rejoin the initiative.”

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Presiden Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Konflik Iran-Israel

Kesepakatan biji-bijian Laut Hitam merupakan inisiatif yang ditandatangani Rusia, Ukraina, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan Turki di Istanbul pada 22 Juli 2022 untuk melanjutkan ekspor gandum dari tiga pelabuhan utama Ukraina di Laut Hitam.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Cuitan Jokowi mengonfirmasi pernyataan sebelumnya dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang pada Rabu juga menyampaikan bahwa Menteri Pertahanan Rusia Sergi Shoigu telah memberikan pernyataan terkait keputusan negaranya kembali bergabung dalam kesepakatan biji-bijian Laut Hitam kepada Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar.

Sebelumnya, pada Sabtu (29/10) pekan lalu, Rusia mengumumkan penangguhan partisipasi mereka dalam kesepakatan tersebut, menyusul serangan terhadap Armada Laut Hitam.

Menanggapi hal itu, PBB, Turki, dan Ukraina menyatakan bahwa mereka telah menyetujui pengoperasian 16 kapal pengangkut gandum dari Laut Hitam.

Berita Lainnya:
Gerak Cepat Biden Tanda Tangani Legislasi Bantuan untuk Ukraina

Pusat Koordinasi Gabungan (JCC) inisiatif tersebut yang berbasis di Istanbul, mengeluarkan pernyataan bahwa bahwa perwakilan dari PBB, Ukraina, dan Turki juga setuju untuk memeriksa 40 kapal keluar pada Senin (31/10).

Sementara itu, Uni Eropa pada hari yang sama merilis pernyataan mengutuk keputusan Rusia tersebut. Pembicaraan mengenai upaya melancarkan jalur ekspor gandum dari Ukraina ke seluruh dunia memang sempat menjadi salah satu topik yang dibahas ketika Presiden Jokowi melakukan pertemuan dengan Presiden Putin dalam kunjungan kenegaraan ke Rusia pada akhir Juni lalu.

Jokowi kala itu bahkan menyampaikan bahwa Putin sudah memberikan jaminan untuk mengamankan jalur ekspor produk pangan Ukraina, termasuk gandum, khususnya jalur laut.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi