Sabtu, 27/04/2024 - 00:06 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Rusia Bakal Tempatkan Kembali Patung Lenin di Kota Melitopol

ADVERTISEMENTS

Patung Lenin disingkirkan pada 2015 di Melitopol, kota yang kini diduduki Rusia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

MOSKOW — Rusia akan meletakkan kembali patung pendiri Uni Soviet, Vladimir Lenin, di kota Melitopol, Zaporizhzhia, Ukraina. Kota tersebut kini berada di bawah pendudukan Rusia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Patung Lenin di Melitopol dilengserkan pada 2015, yakni sekitar setahun pascapecahnya revolusi pro-Uni Eropa di Ukraina. Kepala wilayah Zaporizhzhia yang dilantik Moskow, Vladimir Rogov, mengunggah foto para pekerja yang kembali menempatkan patung Lenin di Melitopol, Sabtu (5/11/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Ribuan Etnis Rohingya Mengungsi di Perbatasan Myanmar-Bangladesh

 

ADVERTISEMENTS

Setelah tujuh tahun patung Vladimir Lenin telah kembali ke tempatnya di Melitopol,” kata Rogov, dikutip dari Alarabiya, Ahad (6/11).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Hampir semua kota di Rusia memiliki patung Lenin di alun-alun atau pusatnya. Melitopol direbut Rusia tak lama setelah mereka melancarkan agresi ke Ukraina pada 24 Februari lalu.


Konflik yang tengah berlangsung antara Rusia dan Ukraina saat ini tak terlepas dari krisis pada 2014. Kala itu, mantan presiden Ukraina Viktor Yanukovych digulingkan rakyat Ukraina.

Berita Lainnya:
Iran-Israel Berbalas Serangan, Uni Eropa Sebut ada Sinyal Deeskalasi


Hal tersebut terjadi karena Yanukovych menolak bergabung dengan pakta perdagangan Uni Eropa. Yanukovych justru meminjam bantuan finansial kepada Rusia. Yanukovych pun menerima tawaran Moskow untuk bergabung dengan serikat pabean Eurasia. Rakyat Ukraina tak puas dengan keputusan tersebut dan menggelar demonstrasi selama sekitar tiga bulan hingga berujung pada penggulingan Yanukovych.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi