Jumat, 26/04/2024 - 16:26 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Allah SWT Mudahkan Jalan Para Penuntut Ilmu Menuju Surga, Apa Maksudnya?

ADVERTISEMENTS

Allah SWT akan memberikan kemudahan bagi para penuntut ilmu.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA- Orang-orang yang bersemangat menuntut ilmu (tholabul ‘ilmi) memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah SWT. Kelak mereka akan merasakan manisnya memiliki ilmu. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Habib Abubakar bin Hasan Assegaf mengatakan ilmu adalah warisan Nabi Muhammad SAW. Maka penting bagi setiap Muslim untuk terus mempelajari ilmu. Karena itu, mengutip perkataan pengarang Simtu ad-Durar Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi bahwa perkumpulan atau majelis ilmu bukan hanya mendatangkan keberkahan, melainkan juga mempunyai manfaat yang besar.  

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Dalam kitab Syarh Ibnu Abi Jamroh terdapat sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari.

ADVERTISEMENTS


Dalam hadits tersebut Rasulullah SAW mengatakan bahwa barangsiapa yang berjalan menuntut ilmu, maka Allah SWT mudahkan jalannya menuju surga. Dalam hadits riwayat Abu Hurairah, RA Rasulullah SAW bersabda: 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


 وَمَنْ سَلَكَ طَريقَاً يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْماً سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقاً إِلَى الْجَنَّةِ


“Barangsiapa yang menempuh satu jalan untuk mencari ilmu, niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.”


Habib Abubakar Assegaf mengatakan ada dua makna tentang kata jalan (thariqan) dalam hadits tersebut. 

Berita Lainnya:
Tiga Keutamaan Membangun Masjid


Pendapat pertama, mengatakan thariqan memiliki makna bahwa orang yang menuntut ilmu ketika di dunia maka nanti di akhirat akan dimudahkan melalui jembatan shirathal mustaqim sehingga selamat dan sampai ke surga. 


Pendapat kedua, mengatakan bahwa jalan (thariqan) dalam hadits tersebut adalah maknawi yang berarti seseorang yang menuntut ilmu kelak akan dipermudah jalannya menuju surga melalui amal-amal yang dikerjakannya disertai dengan ilmu.  


“Secara maknawi maksudnya orang yang melewati jalan menuntut ilmu maka di dunia akan dipermudah jalannya menuju surga dengan cara orang itu diberi taufiq, diberi kemampuan untuk melakukan amal-amal kebaikan yang bisa menyampaikan dia ke surga,” kata Habib Abubakar Assegaf dalam pengajian rutin di Masjid Agung Al Anwar Kota Pasuruan yang juga disiarkan Sunsal TV media resmi Pondok Pesantren Sunniyah Salafiyah yang dipimpin Habib Taufiq bin Abdul Qodir Assegaf. 


Karena itu, menurut habib Abubakar, orang-orang yang duduk di majelis ilmu telah mendapatkan taufik dari Allah SWT. 


Artinya Allah SWT menghendaki kebaikan pada orang-orang yang duduk di majelis ilmu sehingga mudah masuk ke dalam surga. Sementara itu Habib Abubakar mengatakan dalam riwayat lain terdapat hadits yang menerangkan bahwa barangsiapa yang Allah SWT kehendaki mendapatkan kebaikan maka orang itu akan mendapatkan diberikan pemahaman oleh Allah SWT untuk mengerti tentang ilmu agama.  

Berita Lainnya:
Begini Cara Para Sahabat Belajar Alquran dari Rasulullah SAW


Habib Abubakar mengatakan kebaikan yang dikehendaki Allah SWT pada orang-orang yang mau menuntut ilmu adalah segala macam kebaikan baik itu kebaikan dunia dan akhirat. 


Baca juga: Ritual Sholat Memukau Mualaf Iin Anita dan Penantian 7 Tahun Hidayah Akhirnya Terjawab 


Maka orang yang memahami ilmu agama tanda dikehendaki Allah  SWT untuk mencapai husnul khatimah. Karena itu dalam riwayat tersebut ditegaskan juga bahwa ilmu itu diperoleh dengan proses belajar atau upaya terus menerus dalam thalabul ilmi.  


“Tidak bisa orang dapat ilmu dengan duduk saja, tirakat saja, kemudian nunggu ilmu laduni. Untuk dapat ilmu laduni itu harus belajar dulu. Giat belajar, ngaji nanti diberkan futuh, dibukakan Allah SWT baru diberikan ilmu laduni,” jelas Habib Abubakar. 


Dalam riwayat lainnya, Habib Abubakar menjelaskan, duduknya seorang hamba di majelis ilmu lebih baik dibanding melaksanakan ibadah sunnah selama enam puluh tahun. 


Ini menunjukkan besarnya keutamaan menuntut ilmu hingga bobot pahalanya lebih besar dari menjalankan ibadah sunah berpuluh-puluh tahun.      

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi