Jumat, 26/04/2024 - 15:07 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Cara Sederhana Bantu Orang Terdekat Ketika Alami Serangan Panik

ADVERTISEMENTS

Serangan panik bisa datang di waktu yang tak terduga.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Serangan panik bisa datang di waktu yang tak terduga. Bila hal ini terjadi pada orang terdekat, ada satu teknik sederhana yang bisa dilakukan untuk membantu.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Pelatih kesehatan mental Dr Hana Patel mengatakan, serangan panik merupakan istilah untuk serangkaian gejala yang dirasakan seseorang ketika mereka tiba-tiba merasa cemas. Gejala yang muncul saat serangan panik bisa sangat beragam, mulai dari gemetar, tidak bisa mengetahui diri sendiri sedang berada di mana, mual, dan jantung berdebar cepat atau tak beraturan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Sensasi mulut kering, perasaan sesak napas, dan merasa berkeringat atau seperti mau pingsan,” ungkap Dr Patel, seperti dilansir Metro.co.uk, Senin (7/11/2022).

ADVERTISEMENTS


Terapis kesehatan mental okupansi, Mark McGuain, mengatakan gejala-gejala yang muncul saat serangan panik jarang membahayakan fisik. Namun, bagi yang mengalaminya, gejala-gejala ini bisa terasa sangat membahayakan, terlebih saat terjadi serangan jantung atau sesak napas.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Kondisi ini membuat orang yang mengalami serangan panik bisa menjadi semakin panik dan memperburuk gejala yang muncul. Oleh karena itu, orang lain yang ada di sekitar perlu turun tangan dan membantu menenangkan orang yang sedang mengalami serangan panik.

Berita Lainnya:
Waspadai Penyakit Kronis Kambuh pada Pekan Pertama Lebaran


Salah satu cara untuk membantu orang yang mengalami serangan panik adalah dengan melakukan teknik 54321. Menurut Mark, teknik ini juga bisa dilakukan sendiri oleh orang yang mengalami serangan panik. Namun, akan lebih baik bila ada orang lain yang mendampingi dan membimbing.


Untuk melakukan teknik ini, minta orang yang sedang mengalami serangan panik untuk berfokus pada lima hal. Berikut ini adalah kelima hal tersebut:


1. Lima hal yang bisa mereka lihat


2. Empat hal yang bisa mereka sentuh


3. Tiga hal yang bisa mereka dengar


4. Dua hal yang bisa mereka baui


5. Satu hal yang bisa mereka rasakan


 


Dengan cara ini, fokus orang yang sedang mengalami serangan panik akan mulai kembali. Lambat laun, serangan panik atau lonjakan kecemasan bisa mulai terkontrol.


Bila sudah mulai terkontrol, langkah selanjutnya yang bisa dilakukan adalah membantu orang yang sedang serangan panik untuk latihan bernapas. Latihan bernapas ini bisa dilakukan dengan cara menarik napas secara dalam, perlahan, dan lembut, melalui hidung.

Berita Lainnya:
Waktu Terbaik untuk Mulai Tidur Malam


“Selanjutnya, menghembuskan napas secara perlahan, dalam, dan lembut melalui mulut,” ujar Dr Patel.


Hal lain yang bisa dilakukan adalah mengingatkan orang yang sedang serangan panik bahwa gejala mereka akan membaik. Ingatkan pula bahwa mereka akan baik-baik saja karena gejala yang mereka rasakan bisa sangat menakutkan.


 


Mengenali Gejala


Terkadang, cukup sulit untuk mengenali ketika orang lain atau diri sendiri sedang mengalami serangan panik. Oleh karena itu, penting untuk bisa mengenali gejala-gejala umum dari serangan panik. Berikut ini adalah gejala-gejala tersebut:


1. Detak jantung berdebar cepat


2. Merasa seperti akan pingsan


3. Merasa kehilangan kontrol


4. Berkeringat atau gemetar


5. Sesak napas atau bernapas cepat


6. Perasaan kesemutan pada jari-jari atau bibir


7. Merasa mual


8. Disorientasi 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi