Jumat, 26/04/2024 - 23:16 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Maroko, Gerbang Penyebaran Islam ke Barat

ADVERTISEMENTS

Dalam dunia Islam, Maroko adalah sosok penting

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 Tapak sains dan kemajuan Islam membekas di Maroko. Banyak cendekiawan bertemu dan mengembangkan beragam ilmu pengetahuan. Maroko juga menjadi tempat singgah para ilmuwan dari seantero dunia. Para ilmuwan menyempatkan diri untuk berhenti di wilayah ini, terutama ketika jalur Mediterania tak lagi dianggap aman bagi para penjelajah Muslim pada abad ke-11.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Jejak pengembangan industri kertas terkuak di Maroko bermula dari pertemuan antara pedagang Islam dan Eropa. Para pelajar Muslim membawa ilmu mengenai pembuatan kertas dari daratan Cina. Umat Islam mengembangkannya dan memproduksi kertas dalam skala besar. Kincir air sebagai alat yang digunakan dalam pembuatan keras pertama kali dibangun di Baghdad dan Iran pada abad ke-8 dan ke-9.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Seiring berjalannya waktu, produksi kertas meluas hingga Suriah dan Palestina. Pada 850 Masehi, kertas pembuatan kertas berkembang di Mesir. Teknologi pembuatan kertas dan bermunculannya industri kertas di Maroko berlangsung pada abad ke-10. Dari sini, seabad kemudian menyeberanglah teknologi itu ke Spanyol.

ADVERTISEMENTS


Seusai melalui Spanyol dan Sisilia, menyebarlah industri kertas ke Italia dan hampir seluruh benua Eropa. Gambaran tersebut hanya mewakili satu di antara bukti pentingnya Maroko. Perspektif kajian lainnya terkait daerah batas negara antara Maroko dan Andalusia. Para siswa dari Maroko pada abad ke-13 banyak ditemui di Cordoba, Murcia, atau Valencia, Spanyol.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Makna Asmaul Husna Ash Shabur: Bersabar dan tidak Bergantung pada Manusia


Hal tersebut menunjukkan adanya keterkaitan pada peristiwa sejarah di abad ke-8 hingga akhir abad ke-11. Saat itu terlihat perkembangan komunitas Maroko dan Muslim Spanyol yang mempu nyai budaya hampir sama. Negeri ini dijuluki Maghribi yang merujuk pada paradigma Arab karena termasuk daerah Islam Afrika yang beretnik mayoritas Arab sebagaimana Mesir, Libya, dan Aljazair.


Orang Turki mengenal Maroko dengan nama Fez, sementara orang Persia mengenalnya dengan nama Marrakech yang berarti Tanah Tuhan. Dalam dunia Islam, Maroko adalah sosok penting. Negeri ini menjadi gerbang penyebaran Islam ke Eropa lewat Spanyol. Sejarawan dari Amerika T Glick dalam bukunya, Muslim and Christian Spain, menuturkan, ada keterkaitan pola ekonomi di antara mereka.


Seperti terlihat banyaknya orang Andalusia dalam perdagangan di Maroko. Dan, negeri ini juga menjadi distribusi bahan mentah berupa kayu, aluminium, besi, dan kain. Sementara itu, pedagang Andalusia menyediakan berbagai bahan kain jadi serta bahan tembaga. Di bawah Dinasti Almoravid dan Almohad, kemajuan perdagangan kedua belah pihak terus melaju.

Berita Lainnya:
Diam-Diam Sahabat Nabi Muhammad Ini Tahu Kapan Malam Lailatul Qadar, Kapan?


Glick menyebutkan bahwa Maroko merupakan gerbang Islam ke dunia Barat. Ia mencontohkan ekspedisi Thariq Bin Ziyad dalam sebuah peristiwa heroik yang dikenang sejarah. Waktu itu, Thariq membakar kapal-kapal pasukannya sendiri sehabis mendarat di Spanyol guna menundukkan penguasa yang lalim.


Itulah cara Thariq membangkitkan patriotisme tentaranya seraya menyiratkan perkataan bahwa tak ada jalan pulang dalam jihad selain memenangi pertempuran. Ketika Dinasti Almohad berkuasa hingga ke Andalusia, mereka mempertahankan kejayaan yang dicapai dinasti sebelumnya. Mereka tetap konsisten mengembangkan bidang keilmuan.


Tak heran, jika banyak lahir cendekiawan, seperti pakar herbal al- Ghafiqi (wafat 1165) yang menulis Kitab al-Adwiyata al-Mufrada dan Ibnu al-Baytar (1197-1248) yang aslinya dari Malaga. Dia menulis ensiklopedi terlengkap tentang pengobatan. Tersohor pula penjelajah Muslim Ibn Jubair, filsuf Ibnu Rushd (1126-1198), dan Jabir bin Aflah.


Dinasti Almohad membangun Masjid Kutubiya yang mampu menampung sekitar 25 ribu jamaah. Tidak itu saja, berbagai buku, manuskrip, perpustakaan, dan toko buku tersebar luas di Maroko. Selain beragam kemajuan dan ber kibarnya ilmu pengetahuan, mate matika memiliki tempat tersendiri di Maroko, negeri yang dikenal sebagai pusat pengembangan bidang ilmu ini.

sumber : Republika

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi