Kamis, 23/05/2024 - 06:12 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Pengadilan Nyatakan Pengeboman Belanda di Afghanistan pada 2007 Ilegal

Belanda harus memberikan kompensasi kepada para korban pengeboman Afganistan

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

AMSTERDAM – Pengadilan di Den Haag, Belanda, memutuskan bahwa aksi pengeboman yang dilakukan pasukan Belanda di sebuah kompleks perumahan di Uruzgan, Afghanistan, pada Juni 2007 sebagai tindakan ilegal. Pemerintah Belanda harus memberikan kompensasi kepada para korban dalam peristiwa itu.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Dalam putusannya, pengadilan di Den Haag mengatakan, Belanda bertanggung jawab atas pengeboman yang menyasar rumah-rumah di kompleks perumahan Uruzgan.

“Diketahui rumah-rumah tersebut dihuni oleh warga sipil. Negara meminta fakta bahwa Taliban menggunakan rumah-rumah itu untuk tujuan militer, dan dengan demikian pengeboman itu tidak melanggar hukum,” kata pengadilan, Rabu (23/11/2022).

Berita Lainnya:
Rumahnya di Bom Israel, Bayi Perempuan Meninggal Kepanasan di Tenda di Rafah

“Tetapi pengadilan memutuskan bahwa negara (Belanda) belum cukup menjelaskan atas dasar apa sampai pada kesimpulan bahwa rumah-rumah ini digunakan oleh Taliban. Oleh karena itu pengeboman itu ilegal,” kata pengadilan Den Haag menambahkan.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Pengadilan memutuskan bahwa pemerintah Belanda harus memberikan kompensasi kepada para korban. Jumlah atau nilai dari kompensasi tersebut ditentukan di kemudian hari.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Presiden Iran Meninggal Dunia, Pakistan Tetapkan 20 Mei Hari Berkabung

Hampir dua tahun lalu Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Belanda telah meminta kejaksaan untuk menyelidiki pengeboman di kompleks perumahan di Uruzgan. Permintaan dari Kemenhan Belanda itu muncul menyusul laporan yang diterbitkan seorang veteran perang negara tersebut. Dalam laporannya, sang veteran mempertanyakan keabsahan aksi di lembah Chora yang menewaskan puluhan warga sipil itu.

sumber : Reuters

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi