Jumat, 26/04/2024 - 19:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIGLOBAL

Bank Sentral Jepang Disebut akan Naikkan Proyeksi Inflasi

ADVERTISEMENTS

Kenaikan proyeksi inflasi Jepang memperkuat spekulasi terkait pengetatan moneter.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

TOKYO — Bank of Japan (BOJ) dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk menaikkan laju perkiraan inflasi pada Januari 2023. Perkiraan laju inflasi akan semakin mendekati target inflasi sebesar dua persen pada tahun fiskal 2023 dan 2024.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Seperti dilansir dari laman Reuters, Ahad (1/1/2023), bank sentral Jepang sebelumnya telah mengejutkan pasar dengan memperluas kisaran batas imbal hasil obligasi tenor 10 tahun. BOJ menyebut langkah ini merupakan kebijakan yang ditujukan untuk meluruskan distorsi pasar obligasi. Meski demikian, langkah tersebut dilihat oleh beberapa analis sebagai langkah awal untuk keluar dari kebijakan pelonggaran moneter Jepang yang sangat longgar.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Mentan Ajak Jajaran Kerja Maksimal Wujudkan Swasembada Pangan

Kenaikan proyeksi inflasi Jepang diperkirakan akan semakin memperkuat spekulasi terkait kebijakan pengetatan moneter. Hal itu terutama karena Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda sempat menyampaikan pihaknya dapat mempertimbangkan kebijakan exit apabila target inflasi tercapai bersamaan dengan tingkat kenaikan upah.

ADVERTISEMENTS

Berdasarkan laporan Nikkei, perubahan proyeksi inflasi tersebut yakni tingkat inflasi inti pada tahun fiskal 2022 akan mencapai 3 persen, kemudian antara 1,6 persen dan 2 persen pada tahun fiskal 2023, dan sekitar 2 persen pada tahun fiskal 2024. Sementara itu, proyeksi inflasi inti sebelumnya yang dirilis pada Oktober 2022 masing-masing sebesar 2,9 persen, 1,6 persen, dan 1,6 persen.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Menkeu: Transisi Energi Hadapi Kompleksitas Politik dan Sosial

Tingkat inflasi inti Jepang telah melonjak 3,7 persen pada November 2022. Angka itu menjadi yang tertinggi sejak 1981.

Kuroda telah menepis kemungkinan kenaikan suku bunga dalam jangka pendek. Dia mengatakan, kenaikan harga baru-baru ini lebih didorong oleh kenaikan biaya bahan baku dibanding permintaan yang kuat. BOJ akan merilis prospek pertumbuhan dan proyeksi inflasi setelah pertemuan kebijakan berikutnya pada 17-18 Januari 2023.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi