Kamis, 30/05/2024 - 19:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Arab Saudi dan UEA Kutuk Kunjungan Menteri Israel ke Masjid Al Aqsa

Arab Saudi kutuk provokasi menteri Israel yang ke Masjid Al Aqsa.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

RIYADH – Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) mengutuk kunjungan Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir ke kompleks Masjid Al-Aqsa. Mereka menilai kunjungan tersebut merupakan tindakan provokatif.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

“Arab Saudi mengutuk tindakan provokatif seorang pejabat Israel yang menyerbu halaman Masjid Al-Aqsa,” kata Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arab Saudi dalam sebuah pernyataan, Selasa (3/1/2022), dikutip laman Al Arabiya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

Saudi menilai, tindakan semacam itu merusak upaya perdamaian serta melanggar prinsip dan norma internasional tentang menghormati kesucian agama. Al-Aqsa diketahui merupakan situs tersuci ketiga umat Islam. Saudi kembali menegaskan dukungannya bagi berdirinya negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Kemenlu UEA turut mengutuk kunjungan Itamar Ben-Gvir ke kompleks Al-Aqsa. Abu Dhabi menegaskan kembali pentingnya memberikan perlindungan penuh terhadap Al-Aqsa dan mengakhiri pelanggaran berbahaya serta provokatif di sana. UEA turut meminta otoritas Israel mengurangi eskalasi dan tak mengambil tindakan apa pun yang dapat meningkatkan ketegangan. UEA adalah satu dari empat negara Islam yang melakukan normalisasi diplomatik dengan Israel pada 2020 lalu.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak
Berita Lainnya:
WHO: Invasi Israel ke Rafah Bisa Jadi Bencana Kemanusiaan

 

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Itamar Ben-Gvir untuk pertama kalinya mengunjungi kompleks Al-Aqsa pada Selasa lalu. Dia dikawal oleh sekelompok polisi Israel. Palestina menuding kunjungan tersebut merupakan upaya untuk mengubah status quo Al-Aqsa. Kalangan ekstremis Yahudi di Israel sudah sering menyuarakan keinginannya agar diberikan akses beribadah di sekitar Al-Aqsa. Mereka meyakini Al-Aqsa berdiri di atas reruntuhan kuil Yahudi kuno.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Meski telah diperingatkan agar tak melakukan kunjungan ke Al-Aqsa, termasuk oleh kelompok Hamas, Ben-Gvir tak menggubrisnya. “Jika Hamas berpikir ia dapat menghalangi saya dengan ancaman, mereka harus memahami bahwa waktu telah berubah. Ada pemerintahan di Yerusalem. Temple Mount (istilah yang digunakan Yahudi untuk merujuk Al-Aqsa) terbuka untuk umum,” tulis Ben-Gvir lewat akun Twitter pribadinya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Gedung Putih Berharap Israel-Hamas Dapat Persempit Perbedaan
ADVERTISEMENTS

Mantan perdana menteri terbaru Israel, Yair Lapid, turut menyuarakan penentangan ketika mengetahui rencana Ben-Gvir mengunjungi Al-Aqsa. “Itamar Ben-Gvir tidak boleh naik ke Temple Mount. Ini provokasi yang akan mengarah ke kekerasan yang membahayakan kehidupan manusia dan menjatuhkan korban jiwa,” kata Lapid lewat akun Twitter resminya, Senin (2/1/2022).

ADVERTISEMENTS

Dia pun mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menegur dan mencegah Ben-Gvir melaksanakan rencananya mengunjungi Al-Aqsa. “Ini waktunya dia (Netanyahu) berdiri dan memberitahunya (Ben-Gvir): Anda tidak akan pergi ke Temple Mount karena orang-orang akan tewas,” tulis Lapid.

Itamar Ben-Gvir merupakan tokoh sayap kanan yang dikenal dengan retorika anti-Arab. Sebagian kalangan bahkan menyebutnya sebagai ekstremis. Keputusan Netanyahu menunjuknya menjadi menteri keamanan nasional Israel telah memicu kecemasan di antara masyarakat Palestina. Sebab dengan posisinya sekarang, Ben-Gvir memiliki wewenang besar dalam mengontrol keamanan. 

 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi