Senin, 20/05/2024 - 05:27 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Prospek Masih Negatif, Ini Tantangan yang akan Dihadapi Garuda

Saham Garuda Indonesia sudah diaktifkan kembali.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 JAKARTA — Saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sudah diaktifkan kembali setelah lebih dari 18 bulan dibekukan. Kepala Riset Praus Capital Marolop Alfred Nainggolan melihat prospek kinerja emiten maskapai ini masih akan berat ke depannya.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Secara prospek, khususnya fundamental, Alfred mengakui performa Garuda menunjukkan adanya perbaikan performa yang signifikan di 2022. Namun, dalam waktu satu hingga dua tahun mendatang Garuda masih akan sulit meraih laba usaha.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

“Untuk bisa pulih dengan indikator ekuitas positif masih terlihat berat, sehingga masih akan memberatkan performa sahamnya ke depan,” ujar Alfred kepada Republika, Rabu (4/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Kemen ESDM Sebut World Water Forum Bisa Buka Jalan untuk Listrik Murah

Beberapa sentimen utama yang akan mewarnai pergerakan saham emiten berkode GIAA ini antara lain proses restrukturiasi karena risiko kebangkrutan, membaiknya industri penerbangan dan komitmen Garuda dalam melakukan efisiensi.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Alfred menilai, harga saham Garuda saat ini masih sangat mahal mengingat nilai buku perseroan masih negatif dan kinerjanya masih mencatatkan rugi. Pada perdagangan hari pertama pascapencabutan suspensi harga saham Garuda sempat naik 10 persen ke level 224.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
HKTI Usulkan HPP Gabah Petani Naik Jadi Rp 6.757 per Kg

Menurut Alfred, kenaikan tersebut lebih disebabkan karena aksi spekulasi memanfaatkan momentum pembukaan perdagangan. Selain itu, kenaikan harga didorong pemberitaan positif dari proses restrukturisasi yang terus berjalan, komitmen pemerintah yang tinggi melalui PMN dan pencabutan kebijakan PPKM.

ADVERTISEMENTS

Ke depan, Alfred melihat Garuda memiliki tantangan yang besar dari fundamental. Selain itu, realisasi Debt Equity Swap dengan penerbitan saham baru memberikan peningkatan suplai saham baru yang memberikan potensi aksi jual dari para pemegang saham terhadap saham Garuda.

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi