Sabtu, 27/04/2024 - 08:34 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Seribu Akun Media Sosial Pengkritik Kebijakan Covid Ditutup

ADVERTISEMENTS

Weibo keluarkan larangan terhadap 1.120 akun yang mengecam kebijakan China.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

BEIJING — China telah menangguhkan atau menutup lebih dari 1.000 akun media sosial yang mengkritik kebijakan pemerintah terkait Covid-19. Platform media sosial China Weibo telah menangani 12.854 pelanggaran termasuk serangan terhadap para ahli, sarjana dan pekerja medis.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Weibo mengeluarkan larangan sementara atau permanen terhadap 1.120 akun. Partai Komunis yang berkuasa sebagian besar mengandalkan komunitas medis untuk memberlakukan tindakan penguncian, karantina dan pengujian massal. Partai tidak mengizinkan kritik langsung dan memberlakukan batasan ketat pada kebebasan berbicara.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Perusahaan akan terus meningkatkan penyelidikan dan pembersihan semua jenis konten ilegal. Termasuk menciptakan lingkungan komunitas yang harmonis dan ramah bagi sebagian besar pengguna,” kata pernyataan China Weibo, dikutip dari AP, Sabtu (7/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Malaysia Tangkap Pemasok Senjata bagi Pria Diduga Mata-Mata Israel

Kritik sebagian besar terfokus pada pembatasan perjalanan terbuka yang membuat orang terkurung di rumah mereka selama berminggu-minggu. Kemarahan juga dilampiaskan atas persyaratan bahwa siapa pun yang positif Covid-19 atau telah melakukan kontak dengan orang tersebut harus diobservasi di rumah sakit lapangan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

Lonjakan biaya sosial dan ekonomi akhirnya memicu aksi protes jalanan di Beijing dan kota-kota lain. Aksi protes yang jarang terjadi ini memengaruhi keputusan Partai Komunis untuk segera melonggarkan kebijakan nol Covid-19.

China sekarang menghadapi lonjakan kasus Covid-19 dan rawat inap di kota-kota besar. China melakukan langkah antisipasi agar virus corona tidak menyebar ke pelosok desa ketika liburan Tahun Baru Imlek. Warga China memanfaatkan momen liburan ini untuk mudik ke kampung halaman.

Berita Lainnya:
Sebabkan Keracunan, Pejabat Kesehatan Jepang Geledah Pabrik Kedua Kobayashi 

Kementerian Perhubungan China pada Jumat (6/1/2023) mengimbau para pemudik untuk mengurangi perjalanan dan pertemuan, terutama jika melibatkan orang lanjut usia, ibu hamil, anak kecil, dan mereka yang memiliki penyakit bawaan.

“Orang-orang yang menggunakan transportasi umum juga diimbau untuk memakai masker dan memberikan perhatian khusus pada kesehatan dan kebersihan pribadi mereka,” kata Wakil Menteri Perhubungan, Xu Chengguang.

Kendati demikian, China akan menghapus syarat karantina wajib bagi orang-orang yang datang dari luar negeri mulai Ahad (8/1/2023). Beijing juga berencana untuk kembali memberlakukan pertemuan tatap muka di sekolah maupun perguruan tinggi.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi