Jumat, 26/04/2024 - 07:05 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Thailand Batalkan Syarat Sertifikat Vaksin Covid-19 Bagi Pelancong

ADVERTISEMENTS

Thailand beranggapan menunjukkan bukti vaksinasi akan merepotkan

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

BANGKOK – Thailand pada Senin (9/1/2023) membatalkan kebijakan wajib menunjukkan bukti sertifikat vaksin Covid-19 bagi turis asing yang masuk ke negaranya. Sebelumnya, pada Sabtu (7/1/2023), regulator penerbangan mensyaratkan sertifikat vaksin bagi pengunjung menyusul kekhawatiran pengunjung dari China.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Menteri Kesehatan Thailand Anutin Charnvirakul pada Senin menyampaikan bahwa bukti vaksinasi tidak diperlukan karena tingkat vaksin sudah memadai secara global maupun di China. Pembebasan itu juga berlaku bagi mereka yang belum divaksin.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Menurutnya, meminta pengunjung menunjukkan bukti vaksinasi merupakan hal yang tidak nyaman. Panel ahli juga telah memutuskan bahwa bukti vaksin tidak perlu karena vaksinasi telah cukup diberikan secara global.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah, Panaskan Situasi di Kawasan 

“Menunjukkan bukti vaksinasi akan merepotkan sehingga diputuskan hal itu tidak perlu,” kata Anutin.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

Pada Senin (9/1/2023), penerbangan pertama pengunjung China sejak pandemi tiba di Thailand. Anutin mengatakan, penerbangan itu membawa rombongan awal yang diperkirakan berjumlah 3.465 penumpang pada hari pertama.

Sebagai salah satu tujuan perjalanan paling populer di Asia, Thailand tengah menikmati masuknya wisatawan selama musim puncak pertamanya sejak pencabutan pembatasan masuk yang ketat tahun lalu. Pada November, tercatat 1,75 juta pengunjung yang mencatat empat kali lipat jumlah yang diterima sepanjang tahun lalu ketika penerbangan dan kedatangan asing dibatasi.

Anutin mengatakan Thailand sekarang mengharapkan 7-10 juta pengunjung dari China, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya 5 juta. “Ini pertanda baik bagi sektor pariwisata Thailand dan perekonomian negara akan pulih dengan cepat. Setelah kita dihantam Covid-19 selama tiga tahun terakhir,” ujarnya.

Berita Lainnya:
Turki Kecam Kritik Israel Atas Pertemuan Erdogan dengan Pemimpin Hamas

Otoritas pariwisata Thailand memperkirakan jumlah kedatangan untuk tahun lalu telah melampaui 11,5 juta. Angka itu lebih dari seperempat dari rekor hampir 40 juta pada pra-pandemi 2019, yang menghabiskan sekitar 1,91 triliun baht (55,17 miliar dolar AS).

“Thailand masih akan mewajibkan orang asing yang tujuan berikutnya adalah negara yang membutuhkan tes Covi-19 pra-masuk negatif untuk menunjukkan bahwa mereka memiliki asuransi kesehatan yang mencakup perawatan untuk penyakit tersebut,” kata Anutin.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi