Kamis, 02/05/2024 - 06:30 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Penyakit Ginjal Kronis tak Bergejala, Keluhan Muncul Saat Fungsi Organ Tinggal 25 Persen

ADVERTISEMENTS

Fungsi ginjal dapat menurun secara bertahap hingga terjadi gagal ginjal.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Saat ini, diperkirakan 850 juta orang di seluruh dunia terkena penyakit ginjal kronis (PGK). Kondisi ini berati gangguan fungsi ginjal dan struktur ginjalnya sudah menahun, terjadi lebih dari tiga bulan, dengan berbagai implikasi kesehatan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

PGK ini bisa disebabkan oleh diabetes (kencing manis), hipertensi (tekanan darah tinggi), radang ginjal, batu ginjal, obat-obatan, bahkan genetik yang berkembang setelah dewasa. Sebenarnya, bagaimana proses terjadinya gagal ginjal ini?

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Ketua Tim Transplantasi Ginjal Siloam Hospitals Asri, Prof Dr dr Endang Susalit SpPD KGEH menjelaskan pada dasarnya manusia memiliki dua ginjal. Setiap ginjal memiliki satu juta nefron (unit kerja). Nefron ini berfungsi sebagai filter untuk menyaring dan membersihkan darah.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Anak Autis Bisa Tumbuh Jadi Orang Hebat, Dokter Ungkap Caranya Buat Masukan Ortu

“Jika masih baik masih bisa menyaring, (zat sisa) bisa keluar, tapi jika sudah lama atau ada penyakit, akan timbul kerak di saringan tersebut,” jelasnya dalam konferensi pers Launching Transplantasi Ginjal Siloam Hospitals ASRI, Kamis (12/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Prof Endang menuturkan kerak bisa muncul karena kadar gula tinggi atau karena lemak. Bisa juga karena tekanan darah tinggi dan asap rokok.

“Akhirnya saringan makin lama makin mampet,” paparnya.

Prof Endang memaparkan ginjal memiliki sejumlah fungsi. Di antaranya untuk sintesis hormon, mengatur keseimbangan asam basa, serta mengatur keseimbangan air dan mineral.

Berita Lainnya:
Tips Stimulasi Anak Lakukan Aktivitas Fisik Sesuai Usia

“Ginjal memproduksi urine untuk mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh,” ujarnya.

Ginjal juga berfungsi untuk membuang sampah metabolisme yang merupakan racun. Jika tidak terbuang, maka akan menggangu fungsi tubuh.

Ginjal, lanjut Prof Endnag, bisa disebut pabrik pemurnian kotoran dalam tubuh. Ginjal menyaring darah dan membuang zat yang tidak berguna. Ginjal juga menyerap zat yang berguna.

Prof Endang mengungkapkan dalam 24 jam tubuh membersihkan sekitar 180 liter cairan. Setelah dibersihkan maka dikeluarkan melalui urin sebanyak 1 sampai 1.5 liter.

“Kalau ginjal tidak berfungsi, tidak bisa membuang produk sisa atau sampah dalam tubuh. Cairan dan elektrolit juga tidak bisa dipertahankan keseimbangannya. Hormon juga tidak terbentuk,” jelasnya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi