Jumat, 26/04/2024 - 21:38 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Studi: Hanya 8,5 Persen Perusahaan Barat Hengkang Dari Rusia Sejak Invasi

ADVERTISEMENTS

Jumlah perusahaan Barat yang hengkang dari Rusia tidak terlalu masif.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JENEWA — Sebuah penelitian di Swiss menunjukkan, hanya sebagian kecil perusahaan Barat yang meninggalkan Rusia sejak invasi di Ukraina dimulai pada Februari 2022 lalu. Para peneliti di University of St Gallen dan di institut IMD di Lausanne telah menyelidiki berapa banyak perusahaan yang berbasis di Uni Eropa dan di negara-negara G7 yang benar-benar hengkang dari Rusia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Temuan para peneliti itu mengungkapkan, jumlah perusahaan Barat yang hengkang dari Rusia tidak terlalu masif. Studi itu menunjukkan bahwa, hanya kurang dari 10 persen dari perusahaan Uni Eropa dan perusahaan G7, termasuk anak perusahaan mereka telah mendivestasi atau hengkang dari Rusia. Hal ini bertentangan dengan narasi bahwa ada eksodus besar-besaran perusahaan Barat yang meninggalkan pasar Rusia.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Akibatnya, banyak perusahaan yang berkantor pusat di negara-negara ini (Uni Eropa dan anggota G7) menolak tekanan dari pemerintah, media, dan LSM untuk meninggalkan Rusia sejak invasi ke Ukraina,” ujar pernyataan bersama para peneliti, dilaporkan The Straits Times, Kamis (19/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
AS Didesak Gelar Penyelidikan Independen Pada Kuburan Massal 

Studi tersebut menunjukkan, ketika Moskow melancarkan invasinya, terdapat 1.404 perusahaan yang berbasis di Uni Eropa dan G7 beserta 2.405 anak perusahaan yang aktif di Rusia. Menurut penulis studi Niccolo Pisani dan Simon Evenett, pada akhir November, hanya 120, atau sekitar 8,5 persen dari perusahaan tersebut, yang telah mendivestasi setidaknya satu anak perusahaan di Rusia.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Perusahaan yang lebih banyak hengkang dari Rusia, justru merupakan perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat (AS) Namun jumlah perusahaan AS yang mencabut investasinya dari Rusia tidak terlalu masif, yaitu kurang dari 18 persen.

Sementara 15 persen perusahaan Jepang dan 8,3 persen perusahaan Uni Eropa telah melakukan divestasi dari Rusia. Anak perusahaan Barat yang meninggalkan Rusia terdiri dari 19,5 persen perusahaan Jerman, dan 12,4 persen perusahaan AS.

Berita Lainnya:
Uni Eropa dan Iran Bahas Serangan Israel Terhadap Konsulat di Suriah

Penelitian juga menunjukkan bahwa, perusahaan-perusahaan Barat yang hengkang hanya menyumbang 6,5 persen dari total laba sebelum pajak bagi kantor pusat di Uni Eropa dan G7, dengan operasi komersial aktif di Rusia. Sementara itu, mereka menyumbang 15,3 persen dari jumlah total karyawan yang bekerja untuk perusahaan di Rusia.

Penelitian ini menunjukkan bahwa, rata-rata, perusahaan yang keluar cenderung memiliki profitabilitas yang lebih rendah dan tenaga kerja yang lebih besar daripada perusahaan yang tetap berada di Rusia. Para peneliti mengatakan, temuan ini, mempertanyakan kesediaan perusahaan-perusahaan Barat untuk memisahkan diri antara urusan ekonomi dan politik yang sekarang dianggap oleh pemerintah mereka sebagai saingan geopolitik.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi