Sabtu, 27/04/2024 - 11:16 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Isu Pangan, Kesehatan, Hingga HAM Jadi Prioritas Keketuaan Indonesia di ASEAN

ADVERTISEMENTS

Indonesia pernah menjabat sebagai ketua ASEAN pada 1976, 2003, dan 2011.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA – Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri Sidharto R Suryodipuro mengatakan ada beberapa prioritas dalam keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini. Isu pangan, keuangan, hingga stabilitas kawasan tercakup di dalamnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Prioritas kita sesuai tema, ASEAN Matters: Epicentrum of Growth. Jadi pertama akan memperkuat mekanisme ASEAN, memperkuat kerja sama. Seperti tahun ini fokusnya bidang penanganan trafficking in person, mengantisipasi masalah pangan kalau sampai meluas, memastikan kerja sama kesehatan yang sudah berlangsung. Dan kawasan telah keluar dari pandemi,” kata Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Sidharto R Suryodipuro seusai menghadiri acara Kick Off Keketuaan ASEAN Indonesia 2023 di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Ahad (29/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Kerja sama keuangan turut menjadi prioritas Indonesia. Terkait bidang tersebut, Sidharto menyinggung tentang wacana penggunaan sistem pembayaran seperti QRIS yang sama se-ASEAN. Isu penguatan kerja sama hak asasi manusia (HAM) dan stabilitas kawasan turut menjadi prioritas Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
HPP Gabah Direvisi, Jokowi Sebut Penghitungan Rampung Pekan Ini

Sidharto mengatakan, seperti tiga keketuaan Indonesia di ASEAN sebelumnya pada 1976, 2003, dan 2011, saat ini kawasan berada di persimpangan jalan. “Persimpangan jalan itu tentang persaingan geopolitik yang sangat intens, yang bermanivestasi dalam berbagai persoalan keamanan kawasan. Kemudian geoekonomi, seperti adanya perpecahan; ini sedang ada deglobalisasi, bagaimana itu tidak merusak rantai pasok di kawasan. Jadi ini yang dimaksud persimpangan jalan. Dan ini sumbernya akan dari persaingan antar negara-negara besar,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Menurut dia, negara-negara besar punya tujuan atau kesamaan kepentingan. “Nah bagaimana mereka itu bisa duduk bersama. ASEAN satu-satunya forum di kawasan di mana negara-negara besar duduk bersama. Inklusif. Ini yang hendak kita manfaatkan untuk keperluan itu,” ujar Sidharto.

Kemudian perihal target, Sidharto menyinggung tentang deklarasi pemimpin. “Secara garis besar akan ada leaders declaration tentang ASEAN Matters. Ini’ kan yang keempat kali (Indonesia jadi ketua ASEAN). Tiga sebelumnya tahun 1976, 2003, dan 2011, kita selalu keluar dengan yang namanya concord; The Declaration of ASEAN Concord I, II, III,” ucapnya.

Berita Lainnya:
Tim Hukum Anies Minta MK Hadirkan Jokowi ke Sidang PHPU

Kick Off Keketuaan ASEAN Indonesia 2023 diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan, Indonesia menjadi ketua ASEAN saat situasi global tak mudah. “Kita telah menjalankan presidensi G20 dengan baik. Dan tahun ini Indonesia menjadi ketua ASEAN di tengah situasi global yang sangat tidak mudah. Krisis ekonomi, krisis energi, krisis pangan. Semuanya. Perang. Semuanya sedang terjadi,” katanya.

Jokowi kemudian menyebut bahwa ASEAN masih relevan bagi kawasan dan dunia. “Saya meyakini bahwa ASEAN masih penting dan relevan bagi rakyat, kawasan, dan dunia. Bahwa ASEAN akan terus berkontribusi bagi perdamaian dan stabilitas di Indo-Pasifik. Bahwa ASEAN akan terus dapat menjaga pertumbuhan ekonomi,” ucapnya.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi