Sabtu, 27/04/2024 - 06:43 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Megawati Cerita Saat Presiden Sukarno Sebut Kalangan NU Pejuang

ADVERTISEMENTS

NU memberikan penghargaan kepada sejumlah tokoh nasional.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri bercerita saat bapaknya, Presiden Pertama RI Sukarno, menyebut anggota Nahdlatul Ulama (NU) atau kalangan Nahdliyin sebagai pejuang.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Cerita itu disampaikan Megawati saat mewakili keluarga menerima penghargaan NU yang ditujukan bagi Soekarno dalam rangkaian perayaan HUT 1 Abad NU di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Selasa (31/1) malam.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Cerita masa kecil saya. Kami sebagai anak Presiden itu diajari sopan santun dalam berpakaian. Selalu kalau ada tamu harus rapi, dan kalau ada tamu ingin bertemu Bapak (Sukarno), tidak boleh dikatakan jangan (masuk), jadi boleh masuk,” ujar Megawati mengawali ceritanya.

ADVERTISEMENTS

Pada saat itu, kata Mega, ada pengalaman yang menurutnya luar biasa, ketika datang sebuah rombongan memakai baju koko, sarung, dan memakai sandal ingin menemui Bung Karno.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Saat itu Mega ingatbahwa berdasarkan pelajaran sopan santun yang diajarkan orang tuanya, jika ingin bertamu ke rumah orang harus rapi dan tidak menggunakan sandal.

Berita Lainnya:
Empat Tempat Suci di Makkah

“Jadi saya masih kira-kira SD. Saya minta ketemu Bapak saya karena mau protes (protes mengapa Sukarno menerima tamu bersandal). Jadi saya bisik-bisik kepada beliau, ‘katanya kalau terima tamu pakaiannya mesti rapi, itu tamu bapak kenapa nggak pakai sepatu,” protes Mega kepada Sukarno.

Menurut Mega, Bung Karno saat itu bingung sehingga meminta Mega diam. “Karena saya memang katanya agak cerewet. (Bapak bilang) ‘Nanti kamu keluar dulu, bapak terangkan’. Saya keluar. Saya tagih (penjelasan) ketika sudah selesai menerima tamu tersebut. Beliau bilang ‘lain kali jangan ngomong gitu, kalau kedengaran tidak sopan’,” ujar Mega menceritakan percakapannya dengan Bung Karno.

Mega kemudian protes lagi kepada Bung Karno. “Diajarinya pakai sepatu. Itu kenapa pakai sandal semua” Pakai sendal jepit kulit gitu kan”.

Pada saat itulah Bung Karno mengatakan kepada Megawati bahwa orang-orang bersandal yang datang itu adalah pejuang dari kalangan NU.

Berita Lainnya:
Menang di MK, Prabowo Segera Temui Megawati dalam Waktu Dekat

“Bapak saya bilang itu pejuang. Kami dari kecil selalu mendengar kata pejuang. Mengapa saya tanya. (Bapak bilang) Iya itu dari kalangan NU,” ujar Mega.

“Jadi mohon maaf, seperti Pak Ma’ruf segala, saya sudah nggak pangling karena sudah dari dulu saya tahu, tamu yang tidak bersepatu itu sudah pasti adalah orang dari kalangan NU. Mohon maaf,” ujar Mega diikuti tawa seluruh tokoh NU yang hadir.

Pada kesempatan itu NU memberikan penghargaan kepada sejumlah tokoh nasional, kader NU hingga tokoh internasional yang berjasa membesarkan NU.

Turut hadir pada kesempatan itu sejumlah tokoh, antara lain Wapres Ma’ruf Amin, jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju, para duta besar negara sahabat, termasukIbu Negara Keempat yang merupakan Istri presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Shinta Nuriyah Wahid dan putrinya Yenny Wahid.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi