Selasa, 21/05/2024 - 22:50 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Tak Mau Terjebak Jadi Negara Berpendapatan Menengah, Jokowi Dorong Hilirisasi

Presiden Jokowi kembali menekankan pentingnya hilirisasi industri.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menekankan pentingnya hilirisasi industri mulai dilakukan di Indonesia. Saat menghadiri perayaan HUT ke-8 Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Jakarta, Selasa (31/1/2023) malam, Jokowi mengaku tak ingin Indonesia menjadi negara-negara di Amerika Latin yang terus menerus terjebak dalam negara berpendapatan menengah atau middle income trap.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Ia menceritakan, sekitar 1950-1960, negara-negara Amerika Latin sudah menjadi negara berkembang. Namun, hingga saat ini, negara-negara tersebut masih menjadi negara berkembang dan belum mengalami kemajuan.

“Saya pelajari ini, ada apa ini, kenapa seperti ini, kenapa semua negara di sana menjadi seperti itu. Itu yang namanya terjebak dalam negara berpendapatan menengah. Middle income trap. Karena apa, mereka tidak menawarkan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh negara lain. Ini yang harus dilakukan negara kita,” ungkap Jokowi.

Berita Lainnya:
Kemenkop UKM Siapkan Bangun Pabrik Nilam Skala Menengah di Aceh

Jokowi kemudian memberikan contoh lompatan kemajuan yang dilakukan oleh Korea Selatan dan Taiwan. Korea Selatan, kata dia, bisa melakukan lompatan karena menciptakan komponen-komponen digital yang dibutuhkan negara-negara besar, termasuk Amerika Serikat.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Sedangkan Taiwan bisa membuat cip yang dibutuhkan semua perusahaan besar. Ketergantungan negara lain yang diciptakan oleh Korea Selatan dan Taiwan itu membuat mereka berhasil menjadi negara maju. Oleh karena itu, saat ini pemerintah juga tengah melakukan strategi yang sama untuk melakukan lompatan-lompatan besar, yakni hilirisasi.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Strategi besar inilah yang sedang kita rancang, bagaimana membuat sebuah ekosistem besar sehingga negara lain tergantung kepada kita. Itulah yang kita namakan baru ramai sekarang ini yang namanya hilirisasi,” ujar Jokowi.

Berita Lainnya:
Hippindo Usul Gedung Pemerintah Jadi Mal Setelah Pindahan IKN, Jakarta Jadi Kota Belanja

Hilirisasi yang tengah dilakukan pemerintah tak hanya terkait nikel saja, namun juga berbagai bahan mineral mentah lainnya seperti tembaga, timah, dan bauksit. Jokowi ingin Indonesia bisa mengintegrasikan seluruh kekayaan alam menjadi satu barang yang dibutuhkan yakni baterai kendaraan listrik.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

 

“Di situ ada komponen dari nikel, ada komponen dari tembaga, ada komponen timah, ada komponen bauksit, yang semuanya harus kita satukan, kita integrasikan sehingga muncul nanti yang namanya EV battery dan babak selanjutnya ekosistem yang lebih besar yang namanya mobil listrik,” jelas dia.

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi