Selasa, 30/04/2024 - 01:14 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Ukraina: Lebih dari 1.000 Tentara Rusia Tewas dalam 24 Jam Terakhir

ADVERTISEMENTS

Angka tersebut diklaim sebagai angka kematian tertinggi dalam sehari sejak perang

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

KIEV – Ukraina pada Selasa (7/2/2023) mengklaim bahwa 1.030 tentara Rusia tewas dalam 24 jam terakhir, angka kematian tertinggi dalam sehari sejak perang berkecamuk pada 24 Februari 2022.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Jumlah kematian tentara Rusia telah mencapai 133.190 orang, menurut Kiev. Ukraina juga mengatakan pasukannya menghancurkan 25 tank Rusia dalam dua hari terakhir.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Namun Moskow membantah pasukannya mengalami kekalahan besar dan mengaku bahwa pihaknya juga telah menewaskan banyak tentara Ukraina.

ADVERTISEMENTS

Banyaknya jumlah tentara yang tewas sesuai dengan pernyataan kedua pihak yang menggambarkan pertempuran di parit-parit yang tertutup salju sebagai pertempuran paling mematikan selama perang.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Presiden Korsel akan Sampaikan Pernyataan Publik Usai Kalah Pemilu

Setelah gagal merebut Kiev tahun lalu dan mengalami banyak kekalahan selama paruh kedua 2022, Moskow telah mengerahkan ratusan ribu tentara cadangan dalam beberapa bulan terakhir, terbesar sejak Perang Dunia Kedua.

Ukraina dan para sekutunya di Barat mengatakan Rusia mengerahkan tentara sebanyak itu ke Ukraina timur untuk meraih banyak kemenangan sebelum memasuki tahun kedua perang.

Beberapa pekan lalu Rusia memetik kemenangan pertama dalam setengah tahun terakhir, tetapi kemajuan itu terbilang sedikit karena Moskow belum berhasil merebut satu pun wilayah berpenduduk banyak.

Selama berbulan-bulan, pertempuran telah difokuskan di sekitar Bakhmut di bagian timur Donetsk, kota berpenduduk sekitar 75.000 jiwa sebelum perang. Rusia masih berusaha mengepung kota itu.

Moskow juga melancarkan serangan ke selatan di Vuhledar, benteng Ukraina di dataran tinggi pada persimpangan yang strategis antara garis depan timur dan selatan.

Berita Lainnya:
Populasi Eropa Diprediksi akan Berubah dalam Beberapa Dekade Ke Depan

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan militer Rusia telah berusaha sejak awal Januari untuk melakukan serangan besar di beberapa bagian Donetsk yang masih dikuasai Ukraina, tetapi hanya sedikit mengalami kemajuan.

Ukraina mengatakan Moskow kemungkinan sedang menumpuk senjata dan tentara cadangan untuk rencana serangan besar dalam beberapa pekan mendatang.

Gubernur Luhansk memperkirakan serangan itu bisa terjadi sekitar 15 Februari.

Sejak pergantian tahun, negara-negara Barat telah menjanjikan ratusan tank dan kendaraan lapis baja kepada Ukraina untuk membantu Kiev memukul mundur pasukan Rusia dan merebut kembali wilayah yang diduduki Moskow.

Namun, Ukraina belum akan menerima bantuan itu dalam beberapa bulan mendatang.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi