Sabtu, 04/05/2024 - 03:11 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Indonesia Berpeluang Indonesia Pasok Baterai Listrik ke AS

ADVERTISEMENTS

Baterai memainkan peran penting dalam komponen kendaraan listrik.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS), Rosan Roeslani mengungkapkan Indonesia memiliki peluang untuk bermitra dengan AS. Khususnya dalam membangun rantai pasok baterai listrik bagi AS.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Untuk pengadaan mobil listrik di AS, Indonesia akan bangga menjadi bagian dari pemasok baterai listrik ini,” kata Rosan dalam Webinar Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Rabu (8/2/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Rosan menjelaskan, baterai memainkan peran penting dalam komponen kendaraan listrik. Dia menuturkan pengadaan baterai listrik bisa mencapai 40 persen dari total biaya produksi.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
PUPR: Sumber Daya Air Jadi Prioritas Dalam Pembangunan IKN

Sementara itu, Rosan menuturkan, Indonesia memiliki cadangan nikel, kobalt, bauksit, dan tembaga yang melimpah. “Ini komponen kunci untuk pembuatan kendaraan listrik,” tutur Rosan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Rosan menyebut, Indonesia saat ini memproduksi 47 persen nikel dunia. Lalu pada 2022, Indonesia juga terbilang memiliki cadangan nikel terbesar.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Dia menambahkan, biaya manufaktur juga menjadi perhatian. Meskipun begitu, Rosan mengatakan Indonesia memiliki biaya manufaktur terendah di Asia karena  biaya tenaga kerja dan listrik mencapai enam persen dari total biaya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
OIKN: Swasta Domestik dan Internasional Minati Pengembangan EV di IKN

“Biaya produksi yang lebih rendah berarti kendaraan listrik yang dihasilkan memiliki harga yang lebih kompetitif lalu nantinya mempengaruhi jumlah insentif pajak yang diberikan oleh pemerintah AS,” jelas Rosan.

Untuk itu, Rosan yakin kondisi tersebut menguntungkan Indonesia dan AS karena terdapat peluang kerja sama. Dia menambahkan, hal tersebut juga dapat meningkatkan kerja sama AS dan Indonesia melalui industri kendaraan listrik.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi