Sabtu, 27/04/2024 - 03:09 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Cegah Diabetes dengan Kunyah Makanan dengan Perlahan

ADVERTISEMENTS

Kebiasaan itu bisa melawan diabetes dan penyakit jantung.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Mengunyah makanan dengan baik dan perlahan dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan dan menghalau penyakit. Seorang dokter asal Austria, Peter Gartner, mengatakan kebiasaan itu bisa melawan diabetes dan penyakit jantung.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Menurut Gartner, makan seharusnya tidak dilakukan dengan terburu-buru, sebab berisiko tersedak dan kemungkinan makanan tidak dicerna sempurna. Kebiasaan menelan tanpa mengunyah dengan baik juga dapat menyebabkan radang usus serta merusak sel-sel kekebalan di dalamnya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Balita tak Selalu Tenang Ketika Cukur Rambut, Ayah dan Ibu Harus Bagaimana?

Gartner mengatakan, rata-rata orang mengunyah makanan hanya dalam 10 detik. Padahal, mengunyah dalam jumlah kunyahan ideal (sekitar 30 kali untuk setiap gigitan) membuat makanan “dipecah” dengan baik oleh air liur dan dikirim ke usus dalam bentuk yang lebih mudah dicerna, sehingga tak membuat usus kelelahan.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Peran Ayah Penting Dalam Pengasuhan Anak Terutama di Usia Golden Age

Direktur di spa medis Park Igls di Austria itu mengatakan, menjaga usus dalam kondisi yang baik dapat mencegah protein yang terkait dengan parkinson berpindah dari usus ke otak. Terlebih, kinerja usus yang buruk telah dihubungkan dengan diabetes tipe dua, penyakit jantung, dan depresi.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi