Sabtu, 27/04/2024 - 06:03 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Indonesia Sarankan Tiga Hal Untuk Cegah Perdagangan Orang

ADVERTISEMENTS

Pelaku kejahatan tindak pidana perdagangan orang semakin canggih.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi mengatakan, isu tindak pidana perdagangan orang semakin kompleks dengan meningkatnya jumlah irregular migrant. Pelaku kejahatan tindak pidana perdagangan orang juga semakin canggih.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Pelaku tindak pidana perdagangan orang menggunakan teknologi untuk melakukan aksi mereka sehingga semakin sulit untuk diidentifikasi. Retno mengatakan, para korban khususnya perempuan, semakin rentan mengalami kekerasan. Dalam pertemuan Bali Process Ministerial Plenary di Adelaide, Retno menyampaikan bahwa Bali Process harus mampu beradaptasi terhadap tantangan yang semakin berkembang.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Iran: Serangan Balasan Kami Sesuai Piagam PBB

“Saya menyarankan tiga hal yang menjadi fokus Bali Process yaitu memperkuat upaya pencegahan, memerangi penyalahgunaan teknologi, dan mengoptimalkan dampak dari kerja-kerja Bali Process,” ujar Retno dalam press briefing, Jumat (10/2/2023).

ADVERTISEMENTS

Retno mengatakan, secara khusus kejahatan online scam dibahas di dalam pertemuan para menteri luar negeri. Kemudian di dalam pertemuan Bali Process Ministerial Plenary juga dibahas pentingnya aspek perlindungan korban tindak pidana perdagangan orang, terutama untuk perempuan dan anak.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Ketua Fraksi PKS DPR Dukung Menlu Retno Tolak Normalisasi Hubungan dengan Israel

Selain itu, perlu mencari penyelesaian bersama untuk menghadapi irregular movement yang akhir-akhir ini terjadi di kawasan, termasuk di Indonesia. Data UNHCR memperkirakan 10,9 juta orang di Asia Pasifik terancam terusir secara paksa tahun ini, karena konflik, perubahan iklim, hingga kesulitan ekonomi. 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi